Kupang (Antara NTT) - Dinas Kelautan dan Perikanan Nusa Tenggara Timur mengembangkan benih bandeng di wilayah Tablolong, Kupang Barat guna menghasilkan umpan hidup untuk memenuhi kebutuhan para nelayan di provinsi kepulauan itu.
"Tahap awal pengembangan benih bandeng atau nener ini sudah kami coba dan sudah berhasil hanya kami perlu memperbanyak lagi," kata Kepala DKP Povinsi NTT Ganef Wurgiyanto saat dihubungi Antara di Kupang, Sabtu.
Ia mengatakan, pengembangan benih bandeng itu untuk menghasilkan ketersediaan umpan hidup yang berkualitas terutama untuk memenuhi kebutuhan kapal-kapal cakalang yang melaut dengan alat tangkap pole and line.
Menurut Mantan Kepala Bidang Periakan Tangkap DKP Provinsi NTT itu, umpan hidup bagi nelayan merupakan kebutuhan strategis yang membuat nelayan bisa melaut dengan lancar dan dapat meningkatkan hasil tangkapannya.
Sementara itu, lanjutnya, umumnya nelayan setempat sejauh ini masih mengandalkan umpan hidup dari alam yang ketersediaannya tidak menentu karena tergantung pasokan dari nelayan kecil yang sewaktu-waktu tidak ada hasil akibat cuaca buruk di perairan.
"Kalau hanya mengandalkan umpan hidup di alam kan kepastiannya tidak ada, harganya juga mahal, tingkat persaingannya juga tinggi sehingga menyulitkan nelayan cakalang kita," katanya.
Untuk itu, katanya, pengembangan benih bandeng tersebut untuk menghasilkan umpan hidup berupa nener yang berusia sekitar 1,5 bulan untuk membantu ketersediaan pasokan umpan bagi nelayan.
Ganef mengaku, belum mengetahui seberapa besar kapasitas umpan yang dihasilkan dari pengembangan benih bandeng tersebut namun ia memastikan tahap pengembangannya sudah dimulai sehingga tinggal dipersiapkan untuk diadakan dalam jumlah banyak.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi HNSI Kota Kupang Abdul Wahab Sidin mengatakan ketersediaan umpan hidup menjadi faktor penentu bagi nelayan cakalang untuk melaut atau tidak.
Ia menyebut, di Kota Kupang sendiri terdapat sekitar 21 kapal cakalang yang selama ini melaut dengan mengandalkan pasokan umpan hidup dari kapal-kapal bagan.
"Bahkan kalau pasokan umpan dari nelayan di Kota Kupang sudah melemah nelayan cakalang harus keluar lagi ke Larantuka, Pulau Flores untuk mengambil umpan di sana yang jumlahnya juga terbatas karena untuk kebutuhan nelayan di sana juga," katanya.
Apalagi, katanya, pada musim kondisi cuaca buruk di perairan yang mengakibatkan ketiadaan pasokan umpan dari nelayan kecil maka dampaknya membuat kapal-kapal cakalang kesulitan melaut.
Benih Bandeng Untuk Nelayan
DKP Nusa Tenggara Timur mengembangkan benih bandeng di wilayah Tablolong, Kupang Barat guna menghasilkan umpan hidup untuk memenuhi kebutuhan para nelayan di provinsi kepulauan itu.