Ini dua kabupaten di NTT yang masih bebas kasus COVID-19

id NTT,kabupaten di NTT bebas kasus COVID-19,kabupaten bebas kasus COVID-19

Ini dua kabupaten di NTT yang masih bebas kasus COVID-19

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, dr. Meserasi Ataupah saat memberikan keterangan terkait upaya penanganan kasus COVID-19 di NTT. (Antara/ Benny Jahang)

Di dua kabupaten yang juga menyelengarakan pilkada serentak tahun 2020 ini
Kupang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur menyebutkan, dua dari 22 kabupaten/kota di provinsi ini hingga kini masih bebas dari kasus positif COVID-19.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, dr. Meserasi Ataupah ketika dihubungi di Kupang, Minggu (11/10).

Meserasi mengatakan hal itu terkait perkembangan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di NTT.

Ia mengatakan dua kabupaten yang masih bebas dari paparan kasus COVID-19 yaitu Kabupaten Belu dan Sabu Raijua.

"Di dua kabupaten yang juga menyelengarakan pilkada serentak tahun 2020 ini masih belum ditemukan adanya kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sejak pandemi COVID-19 berlangsung," kata Meserasi Ataupah.

Dia berharap pemerintah di dua kabupaten itu untuk terus melakukan upaya pencegahan penyebaran kasus COVID-19 di daerah setempat sehingga tetap masuk dalam zona hijau COVID-19.

Menurut dia, saat ini sudah 20 kabupaten/kota di NTT yang telah memiliki kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dengan jumlah kasus COVID-19 mencapai 565 orang dan yang telah dinyatakan sembuh dari paparan COVID-19 mencapai 352 orang.

Sedangkan pasien positif COVID-19 yang sedang dalam perawatan medis dan karantina sebanyak 206 orang dan yang meninggal dunia akibat COVID-10 sebanyak 7 orang.

Data pada gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 NTT menyebutkan Kabupaten Ende menempati urutan teratas dengan jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 109 orang disusul Kota Kupang dengan 108 kasus terkonfirmasi positif COVID-19.

Baca juga: Aksi demonstrasi di Kupang berpotensi menyebarkan COVID-19
Baca juga: Warga khawatir demonstrasi munculkan klaser baru COVID-19