58 orang meninggal akibat DBD di NTT

id NTT,Gubernur NTT,DBD,Kasus DBD NTT

58 orang meninggal akibat DBD di NTT

Ilustrasi - Seorang suster sedang merawat pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (10/03/20). ANTARA/Kornelis Kaha

Kematian akibat DBD mencapai 58 kasus hingga Oktober 2020 sehingga kita harus tetap waspada dan secara kolektif melakukan tindakan-tindakan pencegahan
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat jumlah kasus pasien yang meninggal akibat terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di provinsi berbasiskan kepulauan itu mencapai 58 orang selama Januari-Oktober 2020.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa, (23/12) meminta semua elemen masyarakat agar tidak boleh lengah dalam mencegah serangan penyakit DBD.

"Kematian akibat DBD mencapai 58 kasus hingga Oktober 2020 sehingga kita harus tetap waspada dan secara kolektif melakukan tindakan-tindakan pencegahan," katanya.

Baca juga: Pemprov NTT minta kabupate/kota cegah DBD

Ia menjelaskan pada awal 2020, wabah DBD menyerang hampir seluruh wilayah NTT dengan total penderita hingga Oktober 2020 mencapai 5.746 jiwa.

Terdapat tiga daerah terparah dengan kasus korban jiwa yang tinggi sehingga ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) yaitu Kabupaten Sikka, Lembata dan Alor.

Gubernur Viktor mengatakan dirinya bersyukur bahwa melalui kerja sama penanganan antara pemerintah dan masyarakat maka kasus DBD dapat diatasi dan sejak pertengahan 2020, status KLB di tiga kabupaten itu telah dicabut.

Dia meminta semua elemen masyarakat agar tetap waspada terhadap serangan penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegepti dan aedes albopictus betina kecenderungan saat ini kasus DBD dapat terjadi sepanjang tahun.

Baca juga: Gubernur Viktor Laiskodat ingatkan jajarannya serius tangani DBD

Ia menambahkan pencegahan secara kolektif perlu dilakukan di antaranya pemberantasan sarang nyamuk dan tindakan 3m plus yaitu menutup, menguras, menimbun, menabur abate serta menyiapkan satu juru pemantau jentik di setiap rumah.