Pecundangi Lille, Ajax bawa bekal keunggulan 2-1
Hasil ini, langkah Ajax melaju ke babak 16 besar sangat terbuka
Jakarta (ANTARA) - Ajax membawa bekal keunggulan 2-1 setelah memecundangi tuan rumah Lille dalam leg pertama 32 besar Liga Europa yang berlangsung di Stadion Pierre-Mauroy, Lille, Kamis waktu setempat (Jumat WIB).
Awalnya Ajax sempat tertinggal lebih dulu setelah gol yang disarangkan Timothy Weah. Mereka kemudian bangkit dan mencetak dua gol melalui Dusan Tadic dan Brian Brobbey jelang waktu normal berakhir, demikian catatan resmi UEFA.
Dengan hasil ini langkah Ajax melaju ke babak 16 besar sangat terbuka. Mereka hanya perlu hasil imbang saat bertindak sebagai tuan rumah pada leg kedua nanti.
Sejak awal laga kedua tim menampilkan permainan dengan tempo lambat. Baik Lille maupun Ajax tak terburu-buru melancarkan serangan langsung dan menunggu hingga ada di antara salah satunya melakukan kesalahan.
Di samping itu, rapatnya lini barisan kedua tim membuat bola lebih banyak bergulir di lapangan tengah. Peluang pertama saja baru tercipta pada menit ke-23. Sepakan pemain Ajax Anthony dari luar kotak penalti masih bisa diselamatkan kiper Lille, Mike Maignan.
Sementara itu serangan yang dilancarkan Lille kerap mentah terblok barisan pertahanan tim tamu. Mereka hanya mampu melepaskan tiga tendangan di sepanjang babak pertama, dan seluruhnya masih tak tentu arah.
Di sisi lain Ajax mencoba memaksimalkan kecepatan di kedua sisinya. Serangan-serangan pasukan Erik Ten Hag itu kerap dirancang lewat sayap, seperti peluang Anthony pada menir ke-28, tusukannya di sisi kanan berakhir dipelukan Maignan. Babak pertama berakhir tanpa gol.
Ajax hampir saja memecah kebuntuan pada menit ke-65, hanya saja sepakan Anthony menyambut bola muntah membentur mistar gawang dan bola berakhir dengan tendangan bebas setelah Davy Klaassen melakukan pelanggaran terhadap kiper Maignan.
Di tengah dominasinya, Ajax malah membuat kesalahan yang berujung fatal untuk terciptanya gol bagi tuan rumah. Nicolas Tagliafico yang berniat mengirimkan bola ke kiper, tak melihat pergerakan Timothy Weah. Weah yang mendapat bola gratis menyelesaikannya lewat sepakan mendatar dan tak bisa diblok kiper Maarten Stekelenburg.
Selepas gol tersebut, Ajax semakin bernafsu untuk memaksa kedudukan kembali imbang. Peluang emas pun tercipta melalui titik putih setelah Tagliafico dijatuhkan Renato Sanchez pada menit ke-84.
Sempat terjadi perdebatan karena Sanchez merasa tak melakukan pelanggaran dan berupaya mengamankan bola, namun wasit yang kemudian berkonsultasi melalui VAR menganggap telah terjadi pelanggaran.
Dusan Tadic yang ditunjuk sebagai eksekutor menyelesaikannya dengan sempurna. Hanya berselang dua menit Ajax malah berbalik unggul lewat gol yang dicetak pemain pengganti, Brian Brobbey. Menerima umpan terobosan Davy Klaassen, sepakan Brobbey menggetarkan jala gawang Maignan.
Baca juga: Ronald Koeman sebut sepak bola itu tidak adil, tetapi luar biasa
Baca juga: Vitesse gagal kudeta posisi usai menyerah dari VVV Venlo
Hingga bubaran skor 2-1 untuk kemenangan Ajax tetap bertahan. Dengan hasil ini, langkah Lille untuk melangkah ke babak 16 besar harus dilalui dengan kerja keras, apalagi mereka akan bertindak sebagai tim tamu.
Awalnya Ajax sempat tertinggal lebih dulu setelah gol yang disarangkan Timothy Weah. Mereka kemudian bangkit dan mencetak dua gol melalui Dusan Tadic dan Brian Brobbey jelang waktu normal berakhir, demikian catatan resmi UEFA.
Dengan hasil ini langkah Ajax melaju ke babak 16 besar sangat terbuka. Mereka hanya perlu hasil imbang saat bertindak sebagai tuan rumah pada leg kedua nanti.
Sejak awal laga kedua tim menampilkan permainan dengan tempo lambat. Baik Lille maupun Ajax tak terburu-buru melancarkan serangan langsung dan menunggu hingga ada di antara salah satunya melakukan kesalahan.
Di samping itu, rapatnya lini barisan kedua tim membuat bola lebih banyak bergulir di lapangan tengah. Peluang pertama saja baru tercipta pada menit ke-23. Sepakan pemain Ajax Anthony dari luar kotak penalti masih bisa diselamatkan kiper Lille, Mike Maignan.
Sementara itu serangan yang dilancarkan Lille kerap mentah terblok barisan pertahanan tim tamu. Mereka hanya mampu melepaskan tiga tendangan di sepanjang babak pertama, dan seluruhnya masih tak tentu arah.
Di sisi lain Ajax mencoba memaksimalkan kecepatan di kedua sisinya. Serangan-serangan pasukan Erik Ten Hag itu kerap dirancang lewat sayap, seperti peluang Anthony pada menir ke-28, tusukannya di sisi kanan berakhir dipelukan Maignan. Babak pertama berakhir tanpa gol.
Ajax hampir saja memecah kebuntuan pada menit ke-65, hanya saja sepakan Anthony menyambut bola muntah membentur mistar gawang dan bola berakhir dengan tendangan bebas setelah Davy Klaassen melakukan pelanggaran terhadap kiper Maignan.
Di tengah dominasinya, Ajax malah membuat kesalahan yang berujung fatal untuk terciptanya gol bagi tuan rumah. Nicolas Tagliafico yang berniat mengirimkan bola ke kiper, tak melihat pergerakan Timothy Weah. Weah yang mendapat bola gratis menyelesaikannya lewat sepakan mendatar dan tak bisa diblok kiper Maarten Stekelenburg.
Selepas gol tersebut, Ajax semakin bernafsu untuk memaksa kedudukan kembali imbang. Peluang emas pun tercipta melalui titik putih setelah Tagliafico dijatuhkan Renato Sanchez pada menit ke-84.
Sempat terjadi perdebatan karena Sanchez merasa tak melakukan pelanggaran dan berupaya mengamankan bola, namun wasit yang kemudian berkonsultasi melalui VAR menganggap telah terjadi pelanggaran.
Dusan Tadic yang ditunjuk sebagai eksekutor menyelesaikannya dengan sempurna. Hanya berselang dua menit Ajax malah berbalik unggul lewat gol yang dicetak pemain pengganti, Brian Brobbey. Menerima umpan terobosan Davy Klaassen, sepakan Brobbey menggetarkan jala gawang Maignan.
Baca juga: Ronald Koeman sebut sepak bola itu tidak adil, tetapi luar biasa
Baca juga: Vitesse gagal kudeta posisi usai menyerah dari VVV Venlo
Hingga bubaran skor 2-1 untuk kemenangan Ajax tetap bertahan. Dengan hasil ini, langkah Lille untuk melangkah ke babak 16 besar harus dilalui dengan kerja keras, apalagi mereka akan bertindak sebagai tim tamu.