PLN Genjot Pembangunan Kelistrikan di Sabu Raijua

id Listrik

PLN Genjot Pembangunan Kelistrikan di Sabu Raijua

PLN Genjot pembangunan kelistrikan di Sabu Raijua

"Listrik di Sabu Raijua terus kami genjot dan progresnya sudah berjalan 52,28 persen, kondisinya sedang pemasangan trafo konduktor, dan sekitar 12 persen lebih masih proses penggalian dan pendirian tiang," kata Christyono.
Kupang (Antara NTT) - PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur terus menggenjot pembangunan kelistrikan di Kabupaten Sabu Raijua yang terdiri dari 62 desa dengan tingkat rasio elektrifikasi yang belum mencapai 30 persen.

"Listrik di Sabu Raijua terus kami genjot dan progresnya sudah berjalan 52,28 persen, kondisinya sedang pemasangan trafo konduktor, dan sekitar 12 persen lebih masih proses penggalian dan pendirian tiang," kata General Manager PT PLN (Persero) Wilayah NTT Christyono di Kupang, Senin.

Ia menyebut, dari sebanyak 63 desa yang menyebar di Sabu Raijua, terdapat 39 desa yang sudah terlistriki, sisanya sebanyak 24 desa yang sudah masuk dalam kontrak di tahun 2017.

Untuk itu, selain pembangunan infrastruktur kelistrikan, pihaknya juga memberikan bantuan penyambungan listrik gratis untuk masyarakat yang mampu membayar pemasangan instalasi listrik secara bertahap seperti yang sudah diberikan untuk 20 rumah tangga pada Sabtu (9/11) lalu.

"Tahap pertama bantuan ini kita pasang berdasarkan data dari TNP2K sisanya akan menyusul menunggu data lagi sehingga tepat sasaran," katanya.

Christyono mengatakan, percepatan pembangunan kelistikan di daerah itu juga dibantu dua mitra PLN yang telah menantangani kontrak listrik desa pada Juli 2017 lalu.

Ia berharap, pemerintah dan masyarakat setempat terus memberikan dukungan untuk memeprlancar kerja melistiki desa-desa yang digarap para mitra kerja.

Lebih lanjut, ia mengatakan pembangunan kelistrikan listik berdesa di NTT secara keseluruhan masih terus dikejar dengan tingkat rasio elektrifikasi yang tercatat hingga Oktober 2017 sebesar 59,51%.

"Angka ini masih terus naik seiring dengan percepatan upaya membangun jaringan kelistrikan ke desa-desa pelosok," katanya.

Ia menekankan, kesukses pembangunan kelistrikian tersebut tidak terlepas dari peran pemerintah dan masyarakat di daerah terutama terkait pembebasan lahan untuk dilewati jaringan.

"Untuk itu dalam berbagai kesempatan kami selalu meminta dukungan semua pihak agar masalah lahan tidak menjadi kendala sehingga kerja melistriki desa-desa ini bisa cepat untuk mencapai target 100 persen desa di NTT bisa terlistriki hingga 2019," katanya.