BPPT Operasikan SMG 500 Kwp di Sumba

id Sumba

BPPT Operasikan SMG 500 Kwp di Sumba

Kepala BPPT Unggul Priyatno

"Proyek percobaan demo plant pengoperasian SMG ini merupakan langkah awal dari upaya untuk mengadopsi dan menguasai teknologi smart grid," kata Unggul Priyanto.
Kupang (Antara NTT) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengoperasikan proyek Smart Micro Grid (SMG) dengan kapasitas daya tenaga surya sebesar 500 kWp (kilo Watt peak) di Kabupaten Sumba Barat Daya, Pulau Sumba.

"Proyek percobaan demo plant pengoperasian SMG ini merupakan langkah awal dari upaya untuk mengadopsi dan menguasai teknologi smart grid," kata Kepala BPPT Unggul Priyanto melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Kupang, Selasa.

Menurutnya, hasil SMG dibangun sejak 2011 lalu itu juga utuk mengkaji pengoperasian sistem kelistrikan dengan kontribusi yang optimal dari sumber-sumber energi terbarukan yang tersebar dalam sistem ketenagalistrikan, sekaligus meningkatkan kualitas daya pada jala-jala PLN.

Ia menjelaskan, konsep rancang bangun dari demo plant ini untuk memungkinkan penetrasi sistem sel surya (sel fotovoltaik) dengan tingkat yang tinggi, yang pada umumnya penetrasi energi terbarukan non-dispatchable dibatasi hingga 20 persen dari beban dasar PLN setempat.

Demo plant tersebut tersusun dari 4 sub-sistem, yaitu fotovoltaik kapasitas 500 kWp, sistem energy storage kapasitas 500 kWh, smart genset kapasitas 2x135 kW, serta sistem SCADA.

Ia menjelaskan demo plant, khususnya sub-sistem fotovoltaik dan smart genset, telah beroperasi sejak diresmikan pada Juni 2012. Selanjutnya hingga 2014 adalah pengujian atau evaluasi dari demo plant yang mengintegrasikan sumber energi terbarukan dengan sistem kelistrikan lokal di Kabupaten Sumba Barat Daya.

Pengoperasian demo plant ini belum dapat dilaksanakan secara optimal karena banyak ditemui kendala-kendala baik teknis maupun alam, sehingga penetrasi PV ke grid (jala-jala) dibatasi sebesar 30 persen dari kapasitas maksimum.

"Namun demikian demo plant ini telah memberikan kontribusi terhadap penyediaan enegi listrik di Kabupaten Sumba Barat Daya," kata Unggul pada acara yang dihadiri pula Senior Executive Officer dari Kyudenko Corporation, Yoshiaki Tanaka serta Bupati Sumba Barat Daya Markus Dairo Tallu dan GM PLN Wilayah NTT Christiyono.

Ia menambahkan, demo plant ini telah mensuplai energi listrik ke jala-jala PLN sekitar 600 MWh, setara dengan 200 kilo liter BBM atau senilai Rp2 miliar.

Pada tahun 2016, BPPT merintis kerja sama dengan mengoptimalkan kinerja demo plant SMG Sumba bersama Kyudenko Corporation dengan memperkenalkan teknologi Energy Management Systems (EMS).

Selanjutnya pada 2017, Kementerian Lingkungan Hidup Jepang mendanai kerja sama penelitian BPPT dan Kyudenko Corporation tersebut. Teknologi ini dilengkapi dengan battery bank jenis VRLA kapasitas 1,15 MWh, 16 unit PV converter @25 kW, 6 unit inverter @50 kW dan sub-sistem battery control.

Rencananya sistem EMS akan terkoneksi dengan sub-sistem array PV kapasitas skitar 400 kWp. Dengan kapasitas daya PV tersebut, sistem ini mampu mensuplai daya listrik secara stabil ke jala-jala listrik maksimal 220 kW selang 6 jam per harinya.

Ia berharap agar dengan suplai daya listrik yang lebih stabil akan dapat membantu daya listrik PLN dan memberikan pelayanan listrik kepada masyarakat yang lebih baik.

Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk komitmen BPPT dalam mendukung program nasional tentang pemanfaatan energi baru dan terbarukan, khususnya program Sumba Iconic Island, yakni mewujudkan cita-cita pemenuhan kebutuhan energi listrik 100 persen dengan energi baru dan terbarukan di Pulau Sumba pada tahun 2025.