Kupang (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan pertumbuhan ekonomi NTT pada 2021 diperkirakan berada pada kisaran 3,18-4,18 persen.
"Kinerja perekonomian NTT pada tahun 2021 ini ditopang oleh investasi dan keberlanjutan pengerjaan konstruksi dan infrastruktur pemerintah," katanya dalam laporan tertulis tentang perekonomian NTT yang diterima di Kupang, Kamis, (19/8).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan prospek pertumbuhan ekonomi di NTT pada 2021.
Ariawan menyebutkan faktor penopang lain pertumbuhan ekonomi NTT yakni kinerja konsumi masyarakat sejalan dengan program vaksinasi COVID-19 dan meningkatnya aktivitas ekonomi serta percepatan peran fiskal.
Vaksinasi diharapkan dapat menekan penyebaran COVID-19 dengan terbentuknya kekebalan komunitas sehingga aktivitas ekonomi masayrakat dapat pulih secara perlahan.
Sementara itu, kata dia keberlanjutan pembangunan proyek investasi pada 2021 diperkirakan meningkat didukung sejumlah faktor seperti berlanjutnya pembangunan proyek strategis nasional di NTT, pinjaman infrstruktur kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp1,01 triliun.
Selanjutnya faktor optimisme pelaku usaha pasca adaptasi kebiasaan baru untuk pandemi COVID-19 serta kenaikan pagu modal belanja pemerintah, katanya.
Baca juga: Ekonon dorong peningkatan perdagangan antardaerah selama pandemi
Ariawan mengatakan kinerja sektor eksternal juga diperkirakan meningkat didorong oleh perbaikan ekonomi global yang diproyeksikan oleh International Monetary Fund (IMF) mencapai 6 persen pada 2021.
Baca juga: BEI sebut investor pasar modal di Manggarai tembus 1.130 orang
Selain itu peningkatan kinerja negara mitra dagang utama antara lain Timor Leste dan Vietnam serta pemulihan akses perdagangan antarnegara dan antardaerah setelah dilakukan pelonggaran program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
BI perkirakan ekonomi NTT 2021 tumbuh berkisar 3,18-4,18 persen
...Kinerja perekonomian NTT pada tahun 2021 ini ditopang oleh investasi dan keberlanjutan pengerjaan konstruksi dan infrastruktur pemerintah