BEI sebut investor pasar modal di Manggarai tembus 1.130 orang

id Bursa Efek Indonesia, BEI NTT, investor, pasar modal, labuan bajo, manggarai, manggarai barat, manggarai timur, NTT

BEI sebut investor pasar modal di Manggarai tembus 1.130 orang

Edukasi dari Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi NTT dalam Sekolah Pasar Modal yang diselenggarakan secara daring dengan mahasiswa Universitas Nusa Nipa beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-BEI NTT

...Pertumbuhan investor di wilayah Manggarai cukup bagus

Labuan Bajo (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur menyebutkan bahwa jumlah investor pasar modal yang ada di Manggarai, NTT, hingga Juni 2021, telah mencapai sebanyak 1.130 investor.

"Berdasarkan data terbaru kami, jumlah investor pasar modal di wilayah Manggarai, baik untuk Manggarai, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur per Juni 2021 sebanyak 1.130 orang. Pertumbuhan investor cukup bagus," kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi NTT Adevi Sabath Sofani saat dihubungi dari Labuan Bajo, Kamis, (19/8).

Secara rinci, investor pasar modal terbanyak berada di Kabupaten Manggarai dengan jumlah 561 investor. Selanjutnya, ada Kabupaten Manggarai Barat dengan 365 investor. Sementara itu, Kabupaten Manggarai Timur berada di posisi ketiga dengan jumlah investor sebanyak 204 investor.

Menurut Adevi, pertumbuhan investor di Manggarai cukup bagus meski BEI NTT belum memiliki galeri investasi di sana. Ia melihat ada peran dari pegiat komunitas daerah yang memberikan edukasi daring di Sekolah Pasar Modal. Tercatat, kenaikan pertumbuhan investor setiap bulan berkisar dari 50-65 orang per bulan.

Para investor di Manggarai yang tercatat dalam data BEI NTT memilih beberapa jenis investasi di pasar modal, seperti saham, reksadana, obligasi, dan derivatif. Namun, Adevi melihat lebih banyak investor memilih investasi saham dan reksadana.

Adevi berujar, perkembangan investor di Manggarai khususnya di tengah situasi pandemi COVID-19 cukup baik, meski tidak signifikan jika dibandingkan dengan Kota Kupang. Ia memahami bahwa titik fokus masyarakat saat ini adalah pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, BEI NTT masih berfokus pada edukasi dan inklusi.

"Jadi apabila masyarakat belum mau buka rekening efek dan jadi investor ya bukan masalah. Teredukasi lebih dulu, paham mana investasi yang dapat dimanfaatkan, yang terpenting ketahui-kenali produk investasinya lebih dulu, bukan hanya profitnya tapi risikonya juga," urainya.

Ia menegaskan bahwa hal yang perlu dicermati investor bukan lagi perkara harga saham per hari itu turun dan naik. Para investor harusnya memahami bagaimana bisnis dari sebuah perusahaan itu berjalan.

Ia melanjutkan, berbagai upaya akan tetap dilakukan oleh BEI NTT untuk mengedukasi masyarakat NTT terkait investasi pasar modal, seperti edukasi daring setiap minggu.

Adevi mengajak masyarakat NTT untuk melek investasi dengan mengikuti program Sekolah Pasar Modal dan Belajar Saham Bareng dari BEI NTT secara gratis dengan tata cara pendaftaran yang bisa diakses di setiap akun sosial media BEI NTT.

"Jangan lupa bahwa investasi itu mengelola aset. Tidak bisa bikin kaya dalam sehari, tapi bisa buat kita sejahtera dalam jangka panjang, asal tahu caranya," kata Adevi.

Baca juga: IHSG ditutup melemah ikuti koreksi bursa saham di Asia

Baca juga: OJK sebut IPO unicorn akan gairahkan perdagangan saham domestik