Kunjungan wisman mencapai 789.338 orang

id China

Kunjungan wisman mencapai 789.338 orang

Wisatawan China di Pulau Dewata, Bali. (ANTARA Foto/dok)

Jumlah kunjungan yang paling banyak didominasi wisatawan dari China sebesar 24,06 persen atau mencapai 189.941 orang dari total jumlah kunjungan tersebut.
Kupang (AntaraNews NTT) - General Manager Garuda Indonesia Kupang Yudi M Fulkam mengemukakan, arus wisatawan mancanegara (Wisman) yang masuk ke Indonesia melalui pintu Bandara Ngurah Ray Denpasar, Bali pada Januari-Februari 2018 mencapai sekitar 789.338 orang.

"Jumlah kunjungan ini merupakan data yang kami dapat bersumber dari PT Angkasa Pura I Bandar Udara Ngurah Ray Denpasar, Bali, yang mencatat arus wisatawan asing Januari-Februari 2018 masih cukup tinggi mencapai 789.338 orang," kata Yudi M Fulkam saat dihubungi Antara di Kupang, Kamis.

Arus kunjungan wisatawan itu tercatat dari 10 negara yaitu China, Australia, India, Jepang, Inggris, Malaysia, Amerika, Rusia, Korea Selatan, dan Taiwan.

Yudi mengatakan, jumlah kunjungan yang paling banyak didominasi wisatawan dari China sebesar 24,06 persen atau mencapai 189.941 orang dari total jumlah kunjungan tersebut.

Baca juga: Investor China Tindaklanjuti Mutiara di NTT

Menyusul wisatawan dari Australia sebesar 19,96 persen, India 6,79 persen, Jepang 4,35 persen, Inggris 3,64 persen, Malaysia 3,55 persen, Amerika 3,34 persen, Rusia 2,91 persen Korea Selatan 2,43 persen, dan Taiwan 2,21 persen.

Data menunjukkan bahwa secara keseluruhan arus wisatawan tersebut terkoreksi menurun 10,35 persen dibandingkan jumlah kunjungan pada periode yang sama di Januari-Februari 2017 sebanyak 880.475 orang.
 
. Wisatawan China di Pulau Dewata, Bali. (ANTARA Foto/dok)


"Kelihatan agak sedikit menurun, mungkin bisa disebabkan karena ada kendala peristiwa sebelumnya ada letusan Gunung Agung di Bali saat itu," katanya.

Yudi mengakui, minat wisatawan dari China masih cukup tinggi terutama untuk wisata laut atau bahari.

"Memang orang-orang China itu suka sama laut terutama mereka yang dari China daratan yang tidak memiliki laut sehingga mereka lebih memilih datang ke Indonesia yang kaya dengan laut dan wisata baharinya," katanya.

Di sisi lain, lanjutnya, arus wisatawan dari negara `tirai bambu` itu telah didukung dengan adanya layanan penerbangan langsung dari dan menuju Denpasar yang selama ini sudah beroperasi.

Baca juga: PSDKP Tangkap Kapal China Di Perbatasan

Pada Februari 2018 lalu, lanjutnya, Garuda Indonesia juga membuka rute penerbangan langsung Denpasar-Zhengzhou dan Denpasar-Xi`an dan sebaliknya.

"Layanan penerbangan ini dilakukan tiga kali dalam seminggu dan setiap kali terbang penumpangnya pun hampir selalu penuh," demikian Yudi M Fulkam.