Rp450 juta untuk menukar uang tak layak pakai

id BI

Rp450 juta untuk menukar uang tak layak pakai

Warga menunjukkan uang NKRI yang baru ditukarkan di perbatasan antara Indonesia-Republik Demokrat Timor Leste (RDTL) di desa Netemnanu Utara Kabupaten Kupang, NTT (6/4). Foto Antara/Kornelis Kaha.

Kantor Perwakilan BI Wilayah NTT mendistribusikan uang sebanyak Rp450 juta ke Desa Oepoli di wilayah Kecamatan Amfoang Timur,Kabupaten Kupang untuk ditukarkan dengan yang tak layak pakai.
Kupang (AntaraNews NTT) - Kantor Perwakilan BI Wilayah NTT mendistribusikan uang sebanyak Rp450 juta ke Desa Oepoli di wilayah Kecamatan Amfoang Timur, untuk ditukarkan dengan uang tak layak pakai yang selama ini digunakan oleh warga setempat di yang berbatasan dengan Timor Leste.

"Kami ingin menjangkau seluruh wilayah perbatasan, khususnya di kawasan yang sulit dijangkau sarana transportasi darat seperti di Oepoli ini," kata Kepala BI Kantor Perwakilan NTT Naek Tigor Sinaga kepada Antara di Desa Oepoli, Kabupaten Kupang, sekitar 184 kilometer arah timur laut Oelamasi, ibu kota Kabupaten Kupang, Jumat (6/4).

Oepoli adalah salah satu desa di wilayah tepian nusantara yang hanya berjarak sekitar 14,46 kilometer dengan wilayah kantung (enclave) Timor Leste, Oecusse yang hanya dibatasi oleh kali Noebesi.

Naek Tigor Sinaga menambahkan uang NKRI sebanyak Rp450 juta itu akan digunakan untuk menukar sejumlah uang milik warga di kawasan perbatasan itu yang sudah tak layak pakai serta transaksi jual beli dengan warga Oecusse.

Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Nusa Tenggara Timur juga menggelar sosialisasi tentang uang NKRI untuk menghindari adanya penyebaran uang palsu di kawasan perbatasan RI-Timor Leste.

Baca juga: Investasi terbesar 2017 ada di Kabupaten Kupang
Aktivitas penukaran uang baru di halaman kantor BI perwakilan NTT di Kupang, Sabtu (17/6). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

"Untuk membawa uang NKRI ke kawasan perbatasan khususnya di Oepoli, tidak mudah kalau lewat darat karena memang jaraknya jauh ditambah lagi akses jalan menuju ke sini tidak mendukung," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Naek Tigor Sinaga, Bank Indonesia Perwakilan NTT harus membangun kerja sama dengan Satuan Polisi Air Polda Nusa Tenggara Timur untuk mendistribusikan ratusan juta uang NKRI itu ke Oepoli.

Selain bekerja sama dengan Polda NTT, Bank Indonesia Perwakilan NTT juga menjalin kerja sama dengan TNI AL dalam penyaluran uang NKRI ke pulau-pulau terluar di Nusa Tenggara Timur.

Ia berharap agar masyarakat yang bermukim di kawasan perbatasan RI-Timor Leste, seperti Desa Oepoli dan sekitar bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menukarkan uang lama dengan uang NKRI yang baru.


"Kami juga akan segera menjangkau daerah-daerah pelosok lainnya di Nusa Tenggara Timur untuk menyebarkan uang NKRI agar bisa dimiliki oleh masyarakat di tepian nusantara," demikian Naek Tigor Sinaga.

Baca juga: BI prediksi pertumbuhan ekonomi NTT 2018 meningkat