Investasi terbesar 2017 ada di Kabupaten Kupang

id BI

Investasi terbesar 2017 ada di Kabupaten Kupang

Kepala BI Perwakilan NTT Naek Tigor Sinaga (Foto Antara/Kornelis Kaha)

"Total nilai investasi di NTT pada 2017 sebesar Rp4,60 tirliun dan yang terbesar ditanamkan di Kabupaten Kupang mencapai 21 persen atau senilai Rp980,14 miliar," kata Naek Tigor Sinaga.

Kupang (AntaraNews NTT) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat nilai investasi terbesar pada tahun 2017 di provinsi setempat berada di Kabupaten Kupang dengan total investasi sebesar Rp980,14 miliar.

"Total nilai investasi di NTT pada 2017 sebesar Rp4,60 tirliun dan yang terbesar ditanamkan di Kabupaten Kupang mencapai 21 persen atau senilai Rp980,14 miliar," kata Kepala BI Kantor Perwakilan Provinsi NTT Naek Tigor Sinaga di Kupang, Kamis (29/3).

Ia mengatakan hal itu berdasarkan hasil kajian ekonomi dan keuangan regional Provinsi NTT tahun 2017 yang dikeluarkan BI Kantor Perwakilan Provinsi NTT per Februari 2018.

Ia menjelaskan nilai investasi terbesar di Kabupaten Kupang itu terutama untuk mendukung program percepatan rasio elektrifikasi dan infrastruktur penghubung dengan Kota Kupang sebagai ibu kota provinsi, seperti pembangunan jalan raya, jaringan irigasi dan air bersih.

Selanjutnya, kata dia, investasi terbesar kedua ditanamkan di Kabupaten Sikka dengan nilai di atas Rp600 miliar, terutama untuk pembangunan jaringan kelistrikan dalam rangka peningkatan rasio elektrifikasi di Pulau Flores.

Baca juga: PLN Siapkan 37 MW Dukung Investasi
Baca juga: Menteri BUMN perintahkan Telkom investasi ke desa

Menteri BUMN Rini Soemarmo (kiri) sedang berbincang serius dengan GM PLN (Persero) Wilayah NTT Christyono dalam pertemuan BUMN se-NTT di Kupang, Selasa (6/3) malam. (ANTARA Foto: Laurensius Molan)
Di antaranya, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin dan Gas (PLTMG) dengan total kapasitas 80 megawatt (MW), serta saluran transmisi listrik tegangan tinggi berkapasitas 150 kilovolt (KV).

Sementara itu, investasi di Kabupaten Belu, Pulau Timor, menempati urutan ketiga dengan nilai mencapai Rp575,22 miliar.

Tujuan utama investasi di kabupaten yang berbatasan secara langsung dengan negara Timor Leste ini, lanjutnya, untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas kesehatan.

Nilai investasi itu di antaranya berupa pembangunan infrastuktur jalan, jembatan, dan saluran irigasi senilai Rp325,86 miliar.

Selain itu, pembangunan tahap kedua Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Mota`ain beserta fasilitas pendukungnya senilai Rp178,83 miliar, serta rumah sakit dan puskesmas senilai Rp49,07 miliar.