Disdik Kota Kupang dukung gerakan budaya literasi di sekolah

id NTT,literasi ,budaya literasi,budaya membaca

Disdik Kota Kupang dukung gerakan budaya literasi di sekolah

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami (kiri). ANTARA/HO

...Semua sekolah mempunyai kesempatan untuk mengembangkan potensi, baik guru maupun peserta didik
Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Dumuliahi Djami mendukung kebijakan pemerintah kota untuk melakukan gerakan budaya literasi pada semua lembaga pendidikan guna meningkatkan budaya membaca para siswa di daerah itu.

"Semua sekolah mempunyai kesempatan untuk mengembangkan potensi, baik guru maupun peserta didik. Potensi tersebut perlu diasah melalui budaya membaca," kata Dumuliahi Djami di Kupang, Sabtu, (13/11).

Dumuliahi Djami mengatakan hal itu terkait gagasan Pemerintah Kota Kupang untuk mulai menggencarkan budaya literasi pada semua lembaga pendidikan di daerah ini.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang menyampaikan terima kasih kepada Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Provinsi NTT yang telah berupaya melatih guru-guru di Kota Kupang untuk menulis.

Dia mengatakan budaya membaca perlu dilakukan terus agar apa yang menjadi cita-cita Wali Kota menjadikan Kupang sebagai kota literasi dapat terwujud.

"Kita memiliki 200 lebih sekolah kalau setiap tahun banyak yang menulis maka kita bisa hasilkan ratusan karya setiap tahun," kata Dumuliahi Djami.

Sementara itu Wakil Ketua BMPS Provinsi NTT, Romo Kornelis Usboko menyampaikan pengurus BMPS terus memberi kontribusi membangun pendidikan di NTT.

Ia mengatakan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, mulai dari cerdas cermat, lomba pidato, debat Bahasa Inggris, pelatihan penulisan karya ilmiah, penulisan buku dan pentas seni guna mendukung budaya literasi bagi para guru.

Dia menambahkan, BMPS juga merangkul sekolah-sekolah negeri untuk berkolaborasi dalam menggerakan budaya literasi di daerah ini.

Menurut Romo Kornelis BMPS terus mendorong para guru untuk menulis buku agar membiasakan pendidik dan peserta didik untuk belajar dalam situasi apapun, terutama di tengah pandemi COVID-19.

"Meskipun pandemi merubah banyak tatanan hidup dan kebiasaan manusia, terutama aktivitas belajar mengajar di sekolah namun budaya membaca dan menulis harus tetap dilakukan baik pendidik maupun siswa," katanya.

Baca juga: Lima kelurahan di Kota Kupang tertinggi kasus COVID-19

Baca juga: Pemkot Kupang perpanjang PPKM cegah penyebaran COVID-19