Kupang (AntaraNews NTT) - PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur menargetkan pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) berkapasitas 20 megawatt di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, beroperasi pada Agustus 2018.
"PLTMG Labuan Bajo ini sekarang lagi proses commisioning, target kami paling lambat Agustus 2018 bisa beroperasi penuh," kata Manajer Teknik PT PLN Wilayah NTT I Putu Sudarsa di Kupang, Kamis (17/5).
Ia mengatakan, PLTMG Labuan Bajo ditargetkan bisa beroperasi penuh pada Agustus, menjelang pertemuan tahunan (annual meeting) IMF-World Bank di Denpasar, Bali pada Oktober 2018.
Setelah kegiatan di Bali, para peserta akan mengunjungi berbagai destinasi wisata unggulan di Tanah Air, salah satunya di Labuan Bajo, dan Taman Nasional Komodo (TNK). "Pengeoperasian PLTMG ini untuk mendukung kebutuhan listrik bagi pariwisata di Labuan Bajo dan sekitarnya," katanya.
PLTMG berkapasitas 20 MW tersebut akan menyuplai kebutuhan listrik di sektor-sektor usaha pariwisata seperti perhotelan, restoran, destinasi wisata, dan lainnya.
Baca juga: Tiga Proyek PLTMG Ditargetkan Tuntas 2018
Sudarsa mengatakan, PLN terus membangun infrastruktur kelistrikan di Pulau Flores. Selain merupakan wilayah yang kaya akan destinasi wisatanya, masih banyak desa-desa di daerah setempat yang belum dialiri listrik.
Selain pembangunan PLTMG di Labuan Bajo, lanjutnya, PLN juga telah membangun PLTMG di Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, berkapasitas 40 MW yang sedang dikembangkan.
"Untuk PLTMG Maumere ini sekarang sedang on progress. Nantinya ketika kedua PLTMG di Maumere dan Labuan Bajo ini terinterkoneksi di sistem Flores maka sudah cukup kuat sistem kita di sana," katanya.
PLTMG Labuan Bajo beroperasi pada Agustus 2018
"PLTMG Labuan Bajo ini sekarang lagi proses commisioning, target kami paling lambat Agustus 2018 bisa beroperasi penuh," kata I Putu Sudarsa.