Mataram (ANTARA) - Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Iqbal yang kini telah resmi mengemban tugas baru sebagai Kepala Kepolisian Daerah Riau mengungkapkan kesedihan berpisah dengan orang-orang hebat di Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Saya sedih karena berpisah dengan orang-orang hebat di NTB. Kebersamaan NTB sangat luar biasa," kata Irjen Pol Iqbal mengungkapkan perasaannya usai mengikuti acara perpisahan di Markas Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, Mataram, Kamis, (30/12).
Acara perpisahan Irjen Pol Iqbal yang terangkai dengan penyambutan Kepala Polda NTB baru, Irjen Pol Djoko Poerwanto, di Lapangan Bhara Daksa, Polda NTB, berlangsung di tengah kondisi hujan.
Iqbal memaknai hujan yang terus mengguyur lapangan selama acaranya berlangsung tersebut sebagai sebuah salam perpisahan untuknya.
"Ada dua makna bagi saya di tengah hujan yang turun ini. Pertama, sedih karena saya pergi, dan kedua, sejuk dengan pengganti saya di NTB," ucap dia.
Lebih lanjut, di akhir perpisahannya sebelum pergi meninggalkan Mapolda NTB, Iqbal menitip pesan kepada penggantinya beserta seluruh jajaran Polda NTB untuk terus menjaga semangat gotong royong dengan TNI, pemerintah maupun seluruh lapisan masyarakat.
"Karena dengan kerja sama, gotong royong, apa pun kendala dan rintangannya, pasti semua bisa diatasi. Jadi tetap bersama agar NTB maju terus, agar masyarakat NTB semakin sejahtera," ujarnya.
Baca juga: Kejati NTB terima laporan perihal jaksa EP tipu korban lulus seleksi CPNS
Baca juga: Polisi tangkap empat anggota sindikat copet asal Jakarta di helatan WSBK
Irjen Iqbal sedih berpisah dengan orang-orang hebat di NTB
Irjen Pol Mohammad Iqbal didampingi istri, Nindya Mohammad Iqbal yang diikuti Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto beserta istri, Irna Djoko Poerwanto beserta rombongan pejabat lintas sektoral melewati karpet merah yang terbentang di antara barisan pasukan yang melaksanakan tradisi pedang pora di Lapangan Bhara Daksa, Polda NTB, Kamis (30/12/2021). (ANTARA/Dhimas B.P.)
...Ada dua makna bagi saya di tengah hujan yang turun ini. Pertama, sedih karena saya pergi, dan kedua, sejuk dengan pengganti saya di NTB
