Kupang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur melaporkan hasil pemeriksaan terhadap warga yang sempat kontak erat dengan seorang pasien COVID-19 varian Omicron di Kota Kupang dinyatakan negatif atau tidak terpapar virus tersebut.
"Setelah dilakukan tracing ke keluarga, teman-teman, yang kontak dengan pasien itu setelah dikirim sampel ke Surabaya untuk diperiksa sudah dinyatakan negatif," kata Kepala Dinas Kesehatan NTT Messerasi Ataupah dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa, (8/2).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan potensi penyebaran COVID-19 varian Omicron setelah satu warga di Kota Kupang dinyatakan terpapar virus tersebut.
Messerasi Ataupah menjelaskan warga yang terpapar Omicron merupakan pelaku perjalanan dari luar NTT namun tidak menunjukkan gejala terpapar Omicron.
Ketika tiba di Kupang dan diperiksa, kata dia ternyata hasilnya menunjukkan positif terpapart Omicron setelah sampel dikirim untuk diperiksa di Surabaya, Jawa Timur.
"Kami baru terima kabar hasil positif itu pada Senin (7/2) kemarin, tetapi pasiennya sudah sembuh," katanya.
Ia mengatakan kasus keterpaparan Omicron tersebut merupakan kasus yang pertama di NTT. Saat ini, pasien tersebut sudah kembali ke rumahnya dalam menjalankan isolasi mandiri.
"Jadi prinsipnya bahwa kasus Omicron sudah ada di NTT dan telah dilakukan pencegahan-pencegahan seperlunya lewat tracing, testing, isolasi mandiri, isolasi rumah sakit," katanya.
Messerasi Ataupah mengatakan kasus COVID-19 di NTT juga menunjukkan peningkatan dan kemungkinan besar terpapar varian Omicron juga bisa bertambah.
Pihaknya jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 di mencapai 64.918 orang hingga Selasa (8/2). Jumlah yang meninggal akibat COVID-19 sebanyak 1.353 orang, 366 masih dirawat, serta 63.199 orang dinyatakan sembuh.
Ia mengimbau masyarakat di NTT agar tetap waspada agar terhindar dari keterpaparan Omicron dengan terus menjalankan protokol kesehatan serta vaksinasi COVID-19 secara lengkap.
Baca juga: Kota Kupang perluas penelusuran kontak erat cegah omicron
Baca juga: Gejala ringan Omicron tak berlaku bagi lansia