Tiga perusahan investasi garam di Kabupaten Kupang

id Garam

Tiga perusahan investasi garam di Kabupaten Kupang

Tiga investor sudah menanamkan modalnya di sektor usaha pengelolaan garam di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

"Tiga perusahaan garam tersebut masing-masing PT Garam (Persero), PT Garam Indo Nasional, dan PT Timor Lestari Livestok," kata Titus Anin.

Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumber Daya Mineral Kabupaten Kupang Titus Anin mengatakan sampai sejauh ini pihaknya baru mencatat tiga perusahaan yang telah menanamkan modalnya di daerah ini untuk investasi garam.

"Tiga perusahaan garam tersebut masing-masing PT Garam (Persero), PT Garam Indo Nasional, dan PT Timor Lestari Livestok," katanya kepada Antara di Oelamasi, Senin (16/7)1.

Ia mengatakan ketiga investor tersebut telah melakukan aktivitas pembangunan industri garam di lokasi tambak garam yang telah direkomendasikan oleh Pemerintah Kabupaten Kupang

Ia mengatakan, PT Garam (Persero) melakukan investasi garam di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu dengan luas lahan garapan mencapai 600 hektare dengan target produksi 400.000 ton/tahun.

"PT Garam sudah melakukan memproduksi garam dengan adanya panen perdana beberapa waktu lalu," kata Titus dan menambahkan garam hasil produksi perusahan milik negara itu guna memenuhi kebutuhan nasional.

Baca juga: Produksi garam tradisional hanya lima ton

Sementara itu PT Garam Indo Nasional (GIN) mengelola ladang garam seluas 500 hektare di Kecamatan Kupang Tengah seluas 336 hektare dan Kupang Timur mencapai 182 ha dengan target produksi mencapai 350.000 ton/tahun.

Untuk PT Timor Lestari Lifestok, yang merupakan perusahan lokal di NTT, mengelola tambak garam seluas 300 hektare yang memanfaatkan lahan HGU milik PT Pangung Guna Ganda Semesta (PGGS) di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, dengan target produksi sebanyak 300.000 ton/tahun.

"Hanya tiga perusahan itu saja yang sudah melakukan investasi garam di Kabupaten Kupang, sedangkan PT Puncang Keemasan Garam Dunia (PKGD) yang rencananya melakukan investasi sebesar Rp1,8 triliun masih belum melakukan aktivitasnya di Kabupaten Kupang ini," kata Titus.

Menurut dia, hasil produksi garam ketiga perusahaan itu untuk memenuhi kebutuhan nasional yang terus meningkat. "Kualitas garam dari Kabupaten Kupang sangat bagus. Produksi garam ini selain untuk kebutuhan konsumsi juga untuk kebutuhan industri," ujarnya.

Baca juga: Industri garam pacu pertumbuhan ekonomi petani