Australia puji penanganan Hog Cholera di NTT

id AUSTRALIA

Australia puji penanganan Hog Cholera di NTT

Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Allaster Cox (kanan) didampingi Penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon (kiri) sedang berbicara kepada wartawan di Kupang, Selasa (14/8) terkait upaya penanganan penyakit hog cholera yang menyerang ternak babi di NTT. (ANTARA Foto/Bernadus Tokan)

Pemerintah Australia memuji keberhasilan kerja sama Pemerintah NTT dengan program pembangunan Australia dalam penanganan wabah hog cholera yang menyerang ternak babi di Pulau Flores pada pertengahan 2017.
Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah Australia memuji keberhasilan kerja sama Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan program pembangunan Australia dalam penanganan wabah hog cholera yang menyerang ternak babi di Pulau Flores pada pertengahan 2017.

"Kami mengapresiasi kolaborasi antarpemangku kepentingan yang dipimpin Pemerintah NTT dalam usaha membasmi wabah hog cholera," kata Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Allaster Cox dalam pertemuan dengan Penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon di Kupang, Selasa (14/8).

Wabah hog cholere yang menyerang ternak babi di Pulau Flores pada pertengahan 2017 lalu, menyebabkan sekitar 10.000 ekor ternak babi milik petani mati dengan kerugian ekonomi sekitar Rp2,5 miliar. Sebelumnya, Pulau Flores telah dideklarasikan bebas dari wabah hog cholere.

"Didukung oleh program Prisma, Pemerintah NTT bermitra dengan sektor swasta untuk menanggapi masalah ini dengan cepat," katanya menjelaskan.

Prisma merupakan program multi tahun di bawah Australia-Indonesia Parthnership for Rural Economic Development (AIP-Rural), yang mendukung strategi pembangunan Pemerintah Indonesia mempercepat kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Dia menambahkan, Prisma, Pemerintah NTT dan para pelaku bisnis serta pasar ternak babi bekerjasama dalam pengembangan Provicial Road Map, yang mana diluncurkan pada April 2018 yang lalu, sebagai strategi untuk pencegahan dan pembasmian hog cholera.

Baca juga: AIP-Rural Nilai Babi Jadi Komoditas Unggulan

Road Map ini merupakan rangkaian langkah kolaborasi yang dipimpin Pemerintah dan melaksanakan petunjuk pengujian hog cholera oleh ahli kesehatan.

Selain pengembangan alur distribusi vaksin oleh perusahan farmasi, hingga penerbitan surat tentang kewaspadaan penyakit hewan manular strategis.

Sebagai hasilnya, wabah hog cholera serta penyebarannya ke daerah lain di provinsi berbasis kepulauan itu, telah berhasil diperlambat dengan dicegah.

"Saya kagum dengan cepatnya reaksi dari pemerintah provinsi dalam merespon pada ancaman hog cholera. Kepemimpinan pemerintah provinsi NTT telah berhasil mengumpulkan sektor swasta dan mitra pembangunan menjadi usaha yang terkoordinasi untuk mengatasi wabah ini secara efektif," terangnya.

"Sekarang waktunya untuk pemulihan dan pengembangan industri ternak babi yang dapat memberikan manfaat pada ribuan peternak babi kecil di NTT," katanya.

Baca juga: Babi Dominasi Populasi Ternak di NTT