Para Pramuwisata di Labuan Bajo panen rupiah selama libur Lebaran

id Wisatawan, NTT, Kota Kupang,Lebaran,Idul Fitri

Para Pramuwisata di Labuan Bajo panen rupiah selama libur Lebaran

Sebuah kapal wisata berada di kawasan wisata Taman Nasional Komodo. ANTARA/Ho-Robert Waka

Jujur kami bersyukur karena adanya kelonggaran-kelonggaran yang diberikan oleh pemerintah, sehingga wisatawan yang berdatangan juga semakin banyak...
Kupang (ANTARA) - Sejumlah pramuwisata atau Tour Guide di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali memanen rupiah selama libur Lebaran 2022 akibat membludaknya wisatawan yang berlibur ke kawasan itu.

"Kalau fee buat guide itu bervariasi, mulai dari Rp300 ribu sampai dengan Rp750 ribu per hari tergantung jumlah wisatawan yang ditemani. Tetapi untuk tahun ini puji Tuhan banyak," kata Pramuwisata asal Labuan Bajo, Uno saat dihubungi dari Kupang, Sabtu, (7/5).

Uno mengaku bahwa selama libur Lebaran ada kurang lebih enam kelompok wisatawan yang menggunakan jasanya untuk berwisata di Taman Nasional (TN) Komodo.

Dari enam grup itu, ia mengatakan mampu meraup keuntungan sebesar Rp8 sampai dengan Rp9 juta, bahkan bisa lebih tergantung dari berapa banyak wisatawan yang ditemani.

Uno juga memastikan kondisi ini lebih baik karena jika dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu, ia tidak mendapatkan sama sekali orderan atau pesanan dari travel agen untuk menemani wisatawan karena pandemi COVID-19.

Bahkan terhitung sejak Januari hingga Februari, juga dalam sebulan, tidak lebih dari dua atau tiga kelompok wisatawan yang ditemaninya untuk berwisata.

"Jujur kami bersyukur karena adanya kelonggaran-kelonggaran yang diberikan oleh pemerintah, sehingga wisatawan yang berdatangan juga semakin banyak," tambah dia.

Hal yang sama juga diakui oleh pramuwisata lainnya, Ardis, yang selama libur lebaran menemani kurang lebih empat grup wisatawan dengan jumlah yang banyak.

Sejumlah wisatawan itu berwisata ke pulau Komodo dan juga ke Kampung Adat Waerebo, sehingga dirinya memperoleh pemasukan hingga mencapai kurang lebih Rp10 juta selama masa libur Lebaran, bahkan lebih.

"Tidak hanya bagi kami dan tour travel tetapi juga bagi masyarakat sekitar juga ikut terdampak karena wisatawan yang datang ke Labuan Bajo ikut berbelanja kenang-kenangan dan makanan," ujar dia.

Baca juga: Manggarai Barat dorong produk lokal masuk hotel

Baca juga: Baharkam Polri siapkan kapal dukung pengamanan DPSP Labuan Bajo