Kepala BNPB apresiasi Pemkot Kupang cepat salurkan dana stimulan seroja
...Kehadiran kami bukan untuk menghakimi tapi untuk mendampingi. Jika dibutuhkan tim BNPB siap bantu agar masyarakat bisa cepat memanfaatkan dana itu, kalau ingin berhasil maka belajarlah dari orang berhasil
Kupang (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengapresiasi Pemerintah Kota Kupang dan Kabupaten Ende di Provinsi Nusa Tenggara Timur karena sangat cepat dalam menyalurkan bantuan dana stimulan bencana alam badai siklon tropis seroja.
"Kami mengapresiasi terhadap dua daerah ini yang sangat cepat dalam merealisasikan penyaluran dana bantuan kepada korban badai seroja," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Kupang, Kamis, (12/5).
Suharyanto mengatakan hal itu dalam kegiatan rapat sekaligus monitoring dan evaluasi progres bantuan stimulan rumah bagi warga terdampak bencana alam siklon tropis seroja di NTT.
Ia mengatakan dari 16 daerah yang terdampak badai siklon tropis seroja dua daerah yaitu Kota Kupang dan Kabupaten Ende yang kerjanya lebih cepat dalam merealisasi penyaluran bantuan bagi korban bencana seroja.
"Semenjak dana bantuan stimulan dari BNPB untuk Provinsi NTT mulai didistribusikan akhir 2021, yang baru menunjukkan progres realisasi yang cukup baik dan hampir selesai barulah Kota Kupang dan Kabupaten Ende," kata Suharyanto yang saat itu didampingi Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi.
Suharyanto yang juga merupakan mantan Sekretaris Militer Presiden itu berharap daerah lainnya untuk mengadopsi praktik baik dilakukan dua daerah itu dalam mempercepat proses penyaluran dana bantuan seroja.
Dia mengatakan dana bantuan seroja senilai Rp849,3 miliar lebih sudah disalurkan sejak Desember 2021 namun masih ada kabupaten di provinsi berbasis kepulauan itu yang belum mendistribusikan dana bantuan itu kepada korban bencana.
Ia mengatakan proses distribusi dana bantuan seroja perlu segera dilakukan karena menyangkut nama baik daerah dan Provinsi apabila proses distribusi dana belum maksimal.
"Kehadiran kami bukan untuk menghakimi tapi untuk mendampingi. Jika dibutuhkan tim BNPB siap bantu agar masyarakat bisa cepat memanfaatkan dana itu, kalau ingin berhasil maka belajarlah dari orang berhasil. Tirulah apa yang sudah dilakukan oleh Kota Kupang dan Kabupaten Ende," kata Suharyanto.
Dalam kesempatan itu Wakil Gubernur NTT, Josef A Nae Soi mengatakan bencana alam badai siklon tropis seroja telah berdampak luas bagi daerah ini dengan rusaknya 53.000 unit rumah baik rusak berat, ringan dan sedang.
Baca juga: Kepala BNPB minta percepat perbaikan rumah pascabencana Siklon Seroja
"Kami berterima kasih kepada BNPB yang telah merealisasikan dana bantuan seroja Rp849,3 miliar untuk membantu warga NTT yang terdampak badai seroja," kata Josef A Nae Soi.
Baca juga: Utusan PBB apresiasi fasilitas peringatan dini tsunami di Bali
Wagub NTT mendorong para kepala daerah itu untuk lebih mempercepat proses penyaluran dana bantuan seroja sehingga warga terdampak bencana bisa memanfaatkan dana untuk membangun kembali rumah yang rusak.
"Kami mengapresiasi terhadap dua daerah ini yang sangat cepat dalam merealisasikan penyaluran dana bantuan kepada korban badai seroja," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Kupang, Kamis, (12/5).
Suharyanto mengatakan hal itu dalam kegiatan rapat sekaligus monitoring dan evaluasi progres bantuan stimulan rumah bagi warga terdampak bencana alam siklon tropis seroja di NTT.
Ia mengatakan dari 16 daerah yang terdampak badai siklon tropis seroja dua daerah yaitu Kota Kupang dan Kabupaten Ende yang kerjanya lebih cepat dalam merealisasi penyaluran bantuan bagi korban bencana seroja.
"Semenjak dana bantuan stimulan dari BNPB untuk Provinsi NTT mulai didistribusikan akhir 2021, yang baru menunjukkan progres realisasi yang cukup baik dan hampir selesai barulah Kota Kupang dan Kabupaten Ende," kata Suharyanto yang saat itu didampingi Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi.
Suharyanto yang juga merupakan mantan Sekretaris Militer Presiden itu berharap daerah lainnya untuk mengadopsi praktik baik dilakukan dua daerah itu dalam mempercepat proses penyaluran dana bantuan seroja.
Dia mengatakan dana bantuan seroja senilai Rp849,3 miliar lebih sudah disalurkan sejak Desember 2021 namun masih ada kabupaten di provinsi berbasis kepulauan itu yang belum mendistribusikan dana bantuan itu kepada korban bencana.
Ia mengatakan proses distribusi dana bantuan seroja perlu segera dilakukan karena menyangkut nama baik daerah dan Provinsi apabila proses distribusi dana belum maksimal.
"Kehadiran kami bukan untuk menghakimi tapi untuk mendampingi. Jika dibutuhkan tim BNPB siap bantu agar masyarakat bisa cepat memanfaatkan dana itu, kalau ingin berhasil maka belajarlah dari orang berhasil. Tirulah apa yang sudah dilakukan oleh Kota Kupang dan Kabupaten Ende," kata Suharyanto.
Dalam kesempatan itu Wakil Gubernur NTT, Josef A Nae Soi mengatakan bencana alam badai siklon tropis seroja telah berdampak luas bagi daerah ini dengan rusaknya 53.000 unit rumah baik rusak berat, ringan dan sedang.
Baca juga: Kepala BNPB minta percepat perbaikan rumah pascabencana Siklon Seroja
"Kami berterima kasih kepada BNPB yang telah merealisasikan dana bantuan seroja Rp849,3 miliar untuk membantu warga NTT yang terdampak badai seroja," kata Josef A Nae Soi.
Baca juga: Utusan PBB apresiasi fasilitas peringatan dini tsunami di Bali
Wagub NTT mendorong para kepala daerah itu untuk lebih mempercepat proses penyaluran dana bantuan seroja sehingga warga terdampak bencana bisa memanfaatkan dana untuk membangun kembali rumah yang rusak.