Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan setempat berharap pasokan sapi kurban dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah atau tahun 2022.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin M Makhmud di Banjarmasin, Kamis, (19/5/2022) menyampaikan, dengan adanya kasus penyakit mulut dan kuku bagi hewan ternak, khususnya menyerang sapi, kesiapan stok sapi kurban untuk Idul Adha tersebut terganggu.
Kasus penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak sapi yang ditemukan awalnya di Jawa Timur, kata dia, berpengaruh besar bagi pasokan sapi ke daerah di Kalsel, termasuk Kota Banjarmasin yang cukup tinggi permintaan daging segar.
Pasalnya, kata Makhmud, kebutuhan daging sapi segar di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Banjarmasin sekitar 30--40 persen dari Jawa Timur, khususnya sapi Madura.
Ini pun, lanjut dia, berlanjut setiap tahunnya pada kebutuhan besar untuk sapi kurban di Hari Raya Idul Adha, di mana tidak lama lagi dirayakan.
Sedangkan saat ini, hingga waktu yang belum ditentukan, kata Makhmud, Jawa Timur menyetop ekspor sapi ke daerah luar jawa, termasuk ke pulau Kalimantan. Pun sebaliknya daerah Kalsel sementara tidak memasuki sapi dari Jawa Timur, karena kasus menghebohkan penyakit mulut dan kuku yang menular.
"Jatim lagi lock down, tidak ada sapi yang bisa keluar Jatim," tuturnya.
"Karenanya diharapkan masih bisa mendapat kiriman dari daerah NTB, NTT dan dari sapi lokal Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Barito Kuala yang hewan sapi dan kambingnya sehat dari penyakit mulut dan kuku," kata Makhmud.
Sementara ini, dia menyebutkan, atau terakhir pekan tadi pihaknya cek hampir seratus ekor sapi dan ada tambahan dari NTT sebanyak 75 ekor.
Baca juga: Wilayah Kota Bekasi rugi ratusan miliar jika tertular PMK
Ini juga ada tambahan sebanyak 38 ekor sapi lokal dari Barito Kuala dan sebanyak 5 ekor dari Kabupaten Tanah Laut, hingga saat ini stok yang ada sekitar 200 ekor.
"Tapi tiap malam kita potong antara 15-25 ekor daging segar untuk konsumsi masyarakat, jadi stok untuk Idul Adha belum," katanya.
Baca juga: Karantina Pertanian Surabaya tolak transit sapi dari Kupang
Biasanya, ujar Makhmud, sebulan jelang Idul Adha baru berdatangan sapi untuk kurban dari luar daerah, perkiraan lebih 1.500 ekor kebutuhan di Kota Banjarmasin.