Pantai Manikin cocok untuk foto pranikah

id Manikin

Pantai Manikin cocok untuk foto pranikah

Pesona Pantai Manikin di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur sering dijadikan sebagai lokasi foto pranikah bagi para calon pengantin baru. (ANTARA Foto/istimewa)

Pantai Manikin, salah satu destinasi wisata di Kabupaten Kupang, sekitar 13 kilometer arah timur ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, dinilai cocok untuk foto pranikah bagi para calon pengantin baru.

Kupang (AntaraNews NTT) – Pantai Manikin, salah satu destinasi wisata di Kabupaten Kupang, sekitar 13 kilometer arah timur ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, dinilai cocok untuk foto pranikah bagi para calon pengantin baru.

"Pantai Manikin memang selalu dijadikan lokasi untuk foto prawedding (nikah), karena pemandangannya indah, terutama saat matahari terbenam,” kata Adytia (28), salah satu penjaga di pintu masuk Pantai Manikin kepada Antara di Kupang, Selasa (6/11).

Pantai Manikin ini masuk dalam wilayah Kelurahan Tarus, Kabupaten Kupang. Panorama alamnya sangat indah. Sebelum masuk ke obyek wisata tersebut, para pengunjung harus menyusuri pematang sawah sampai ke bibir pantai.

"Pada setiap akhir pekan dan hari-hari libur, pantai ini ramai dikunjungi wisatawan lokal sekadar untuk mengobati rasa stres selama sepekan beraktivitas di kantoran," ujarnya.

Pantai Manikin dapat dijangkau dengan menggunakan transportasi umum maupun pribadi, namun lokasi pantainya belum tertata rapi dan masih penuh dengan sampah yang berserakan.

Meskipun demikian, setiap pengunjung yang datang menikmati akhir pekan atau pun foto pranikah di lokasi wisata tersebut, selalu dipungut Rp2.000/orang.

Pungutan tersebut tampaknya tidak disetor ke Dinas Pendapatan Kabupaten Kupang, karena para penjaga di pintu masuk Pantai Manikin, seperti Adytia, bukanlah aparat sipil negara (ASN) dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kupang.

Pantai Manikin di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu destinasi wisata di Pulau Timor, namun sayangnya pemerintah Kabupaten Kupang membiarkannya merana di tengah kerinduan wisatawan untuk mengunjunginya. (ANTARA Foto/istimewa)
Pantai Manikin tidak hanya memiliki pesona alam yang indah saat mentari senja menuju ke peraduannya, tetapi juga memiliki ratusan batu koral yang membentang sepanjang garis pantai sekitar tiga kilometer saat air laut surut.

Keindahan panorama di saat senja dengan bentangan batu koral sepanjang garis pantai itu, tampaknya memiliki daya tarik tersendiri bagi para penyedia jasa paket pernikahan (wedding organizer) untuk mengambil foto pranikah.

"Pantai Manikin memang selalu dijadikan lokasi untuk foto pranikah, mungkin karena pemandangannya yang indah saat mentari menuju ke peraduannya," kata Adytia.

Pantai Manikin yang lokasinya tidak jauh dari Pantai Lasiana dan Nunsui itu penuh ditumbuhi pohon duri serta jenis pohon lain sebagai tempat berteduhnya para pengunjung dari panas matahari.

Para penjual jajanan di Pantai Manikin ini, lebih banyak didominasi oleh buah kepala muda. Para pengunjung lebih suka mengkomsumsi kelapa muda sambil menikmati panorama alam pantai di sekitaranya.

"Di sini yang paling banyak dijual adalah kelapa muda. Kalau makanan atau minuman ringan bisa dibeli di kios sebelah pos jaga," ujar Adytia.

Meski memiliki keindahan panorama alam yang mampu menarik banyak wisatawan, fasilitas pendukung pariwisata yang disediakan pemerintah, tampak masih sangat kurang seperti lopo (rumah adat khas Timor untuk berteduh) serta toilet dan tempat sampah.

Pantai Manikin di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu destinasi wisata di Pulau Timor, namun sayangnya pemerintah Kabupaten Kupang membiarkannya merana di tengah kerinduan wisatawan untuk mengunjunginya. (ANTARA Foto/istimewa)
Kurangnya penyediaan tempat sampah ini, membuat kondisi lingkungan sekitar pantai terkesan kumuh dan kemomos oleh sampah plastik bekas makanan dan minuman para pengunjung.

"Lingkungan Pantai Manikin memang masih alami, namun perlu perhatian lebih lagi dari pemerintah, agar pengunjung terus berdatangan," kata Adytia berharap.