Harga Sembako Mulai Merangkak Naik

id Melonjak

 Harga Sembako Mulai Merangkak Naik

Harga kopi hitam di Naikliu naik menjadi Rp21.000/renteng dari sebelumnya Rp18.000 akibat tidak adanya kendaraan yang beroperasi di wilayah itu sejak musim hujan.

Harga gula pasir dari Rp15.000 naik Rp18.000/kg, kopi hitam satu renteng Rp21.000 dari harga sebelumnya Rp18.000/renteng.
Kupang (Antara NTT) - Harga kebutuhan pokok di Naikliu, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur dalam satu pekan terakhir mulai merangkak naik, seiring terbatasnya transportasi darat ke daerah itu sejak terjadinya musim hujan.

"Pedagang di pasar Naikliu sudah mulai menaikan harga kebutuhan pokok sejak sepekan ini. Memang transportasi darat dari Kupang ke Naikliu ketika musim hujan sangat terbatas. Hal itulah memicu kenaikan harga sembako," kata Camat Amfoang Utara, Ande Naisunis kepada Antara di Kupang, Sabtu.

Berdasarkan hasil pemantauannya di Pasar Naikliu dan tempat-tempat perdagangan di daerah yang berbatasan dengan Oecusse, Timor Leste, harga beberapa kebutuhan masyarakat mulai mengalami kenaikan.

Ia mengatakan, harga gula pasir dari Rp15.000 naik Rp18.000/kg, kopi hitam satu renteng Rp21.000 dari harga sebelumnya Rp18.000/renteng.

Sedangkan harga beras untuk ukuran 100 kg dari harga sebelumnya Rp425.000/karung naik menjadi Rp475.000/karung.

"Sekalipun harga beras mengalami kenaikan namun sudah menjadi kebutuhan tentu tetap dibeli oleh warga di Naikliu," tegasnya.

Dia mengatakan, kenaikan harga kebutuhan ketika terjadi musim hujan menyebabkan pendistribusian kebutuhan pokok ke wilayah itun menjadi terbatas.

"Ketika musim hujan wilayah Amfoang Utara menjadi terisolir. Transportasi terbatas karena ratusan sungai meluap akibat tingginya curah hujan di pegunungan Mutis dan Timau,"ujarnya.

Kendaraan yang bisa melintas pada kondisi jalan berlumpur dan mampu menyeberangi sungai dengan bentangan sepanjang 1 km adalah jenis kendaraan dobel gardan.

Dia mengatakan, terbatasnya transportasi ini memicu terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok di wilayah ini.

"Biaya transportasi juga mengalami kenaikan. Jika pada musim kemarau biaya transport Kupang-Naikliu Rp50.000/orang namun ketika musim hujan biaya transportasi kendaraan naik Rp100.000 tanpa biaya barang. Untuk satu kali perjalanan menghabiskan biaya Rp300.000 termasuk makan," kata Naisunis.

Ia mengharapkan, pemerintah pusat maupun provinsi NTT mengoperasikan kapal perintis di daerah ini khusus pada saat musim hujan, agar pendistribusian barang dan penumpang dari Kupang ke Naikliu tetap terlayani.