KSOP Labuan Bajo terapkan sistem e-ticketing untuk kapal wisata
Pada periodeĀ 23 - 31 Juli 2024 kami dapatkan total penumpang 17.538 dengan rincian orang asing (foreigners) sebanyak 11.824 yang lokal atau WNI sebanyak 5.714 orang...
Labuan Bajo (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo menerapkan sistem tiket elektronik atau electronic ticketing (e-ticketing) untuk pelayaran kapal wisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Pada periode 23 - 31 Juli 2024 kami dapatkan total penumpang 17.538 dengan rincian orang asing (foreigners) sebanyak 11.824 yang lokal atau WNI sebanyak 5.714 orang," kata Kepala Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto di Labuan Bajo, Jumat, (2/7).
Ia menambahkan sistem yang diterapkan pada 23 Juli 2024 tersebut telah melalui sosialisasi dan uji coba sebelum diterapkan.
Sistem ini diterapkan di terminal keberangkatan di tiga titik keberangkatan kapal wisata di Labuan Bajo yakni di Pelabuhan Marina Waterfront City Labuan Bajo dan dua pelabuhan khusus yakni Dermaga Hotel Ayana dan Dermaga Hotel Taaktana/Mariot di Labuan Bajo.
"Boarding di tempat yang kita tahu dimana boarding dari Marina Waterfront City Labuan Bajo 16.824 penumpang, Hotel Ayana 683 penumpang dan Mariot 31 penumpang," katanya.
Melalui penerapan sistem ini, lanjut dia, otoritas pelabuhan mendapatkan data akurat jumlah penumpang kapal dan memastikan kelayakan pelayaran kapal wisata sesuai peraturan yang berlaku dan mencegah kecelakaan kapal.
"Keuntungan kita punya boarding kit, dimana kita punya standar pelayanan minimum untuk pelayanan penumpang salah satunya sediakan boarding kit yang nyaman, lalu bisa dikunci kapasitas maksimal kapal berapa, sehingga jika pesan tiket melebihi kapasitas kapal tidak bisa," katanya.
Ia juga menjelaskan melalui data kunjungan yang akurat, maka dapat meminimalisir penipuan serta memastikan penumpang mendapatkan pelayanan maksimal.
"Lebih mudah, lebih nyaman dan lebih safety, contohnya sekarang kalau dilihat orang naik sekoci pakai life jacket, lalu minimalisir penipuan penumpang yang pesan kapal, kalau pakai aplikasi kapal sudah tersedia dan kalau penuh tidak bisa dipesan lagi," katanya.
Melalui tata kelola penumpang yang baik, lanjut dia, maka akan mempermudah tim SAR gabungan untuk melakukan evakuasi jika terjadi kecelakaan kapal.
"Karena data akurat," ujarnya.