RSUD Kota Kupang Rawat 69 Pasien Diare

id diare

RSUD Kota Kupang Rawat 69 Pasien Diare

Megiana SA Foeh

"Sudah 69 penderita penyakit diare datang berobat di RSUD SK.Lerik. Para pasien ini semua ditangani secara baik oleh petugas medis di rumah sakit ini," kata Megiana SA Foeh.
Kupang (Antara NTT) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SK Lerik Kota Kupang merawat sekitar 69 pasien penderita diare sejak wilayah ibu kota Nusa Tenggara Timur ini dilanda angin kencang sejak awal Agustus 2017.

"Sudah 69 penderita penyakit diare datang berobat di RSUD SK.Lerik. Para pasien ini semua ditangani secara baik oleh petugas medis di rumah sakit ini," kata Epidemiolog Kesehatan RSUD SK Lerik Kota Kupang Megiana SA Foeh, SKM ketika ditemui Antara di Kupang, Rabu.

Ia menjelaskan, kasus diare yang ditangani rumah sakit milik pemerintah Kota Kupang itu terus mengalami peningkatan sejak awal Agustus 2017 menyusul terus terjadinya angin kencang di kota ini.

Dia mengatakan 69 pasien diare yang ditangani RSUD SK Lerik tersebut terdiri dari 43 orang laki-laki dan 26 orang perempuan yang umumnya adalah anak-anak balita.

"Sebagian besar penderita diare itu dialami anak-anak balita. Kalau pasienya memang mengalami dehidrasi yang serius dan membutuhkan perawatan maka pasienya harus menjalani rawat inap di rumah sakit umum ini," kata Foeh.

Foeh mengaku belum mengetahui secara persis penyebab meningkatkan kasus diare dialami warga Kota Kupang, namun diduga dampak dari perubahan cuaca di kota Kupang yang sedang dilanda angin kencang saat ini.

Masih tinggi
Sementara itu, Kabid Penanggulangan dan Pengamatan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kupang Sri Wahyuningsih mengatakan berdasarkan data yang ada, akumulasi penderita diare di Kota Kupang masih tergolong tinggi, yakni mencapai sekitar 3.363 penderita.

"Jumlah tersebut merupakan akumulasi data dari Januari-Juli 2017 dengan dinamika jumlah yang terjadi setiap bulan," katanya dan menjelaskan akumulasi data tersebut merupakan masukan dari puskesmas pembantu, puskesmas hingga rumah sakit.

Sejak awal memasuki 2017 pada bulan Januari lalu warga terserang diare mencapai 929 kasus, dan sempat turun jumlahnya pada Februari sebanyak 701 kasus.

Selanjutnya, bulan Maret berjumlah 409 kasus, April 298 kasus, Mei 383 kasus, Juni 265 kasus, dan Juli 378 kasus. "Sejak Januari hingga Juli 2017 tercatat 3.363 kasus diare," katanya pula.

Peningkatan angka penderita diare di Kota Kupang akibat cuaca dan virus yang menyebar, sehingga masyarakat mesti menjaga kesehatan dan rajin memeriksakan kondisi kesehatan di layanan kesehatan terdekat.

Dia menjelaskan perubahan cuaca yakni adanya angin kencang membawa dampak yang tidak baik bagi tubuh. Angin disertai debu menjadi penyebab utama kuman dapat menyebar dengan mudah. 

Karena itu, masyarakat harus meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara menjaga pola makan, gaya hidup, dan beristirahat yang cukup serta rajin berolahraga.