Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Ari Wijana menghimbau warga di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur ini untuk mewaspadai munculnya penyakit infeksi saluran pernafasan (ISPA) dan diare setelah daerah ini memasuki musim kemarau.
"Pada saat kondisi cuaca yang panas disertai angin kencang pada siang hari serta suhu udara yang dingin pada malam hari berpotensi munculnya penyakit ISPA maupun diare," kata Ari Wijana kepada wartawan di Kupang, Jumat (17/5).
Ia mengatakan suhu udara yang panas disertai pula angin kencang yang sedang melanda Kota Kupang memiliki potensi pada penyebaran penyakit menular seperti diare.
"Masyarakat perlu mengantisipasi munculnya berbagai penyakit dengan meningkatkan pola hidup sehat. Masyarakat harus rutin membersihkan lingkungan tempat tinggal masing-masing agar tidak mudah tertular penyakit yang muncul pada saat musim kemarau," kata Ari.
Ia mengatakan, anak-anak yang berusia 1-5 tahun rentan terhadap ISPA dan diarea pada musim kemarau seperti ini. Kendati demikian, kasus penyakit diare dan ISPA yang terjadi di Kota Kupang masih dalam kategori yang normal.
Baca juga: Waspadai diare dan ispa di Kota Kupang
Dia mengatakan, penyakit ISPA dan diare sering muncul ketika daerah ini memasuki musim kemarau karena kondisi cuaca yang panas, angin kencang dan berdebu memicu munculnya penyakit ISPA serta ketersediaan air yang terbatas bisa memicu diare.
Pada tahun 2018, penderita ISPA di Kupang sebanyak 69.437 penderita, sedangkan pada bulan April 2019 kasus penyakit ISPA pada 10.624 warga. Sementara itu warga Kota Kupang yang menderita diare pada tahun 2018 mencapai 2.993 orang.
"Jumlah penderita diare sejak Januari hingga Mei 2019 sudah mencapai 10.624 penderita sebagian besar merupakan anak-anak. Semua penderita bisa ditangani dengan baik," demikian Ari Wijana.
Baca juga: Dinkes Kupang dapat kendalikan serangan diare
Baca juga: Herman Man minta warga waspada diare
Warga Kota Kupang diminta waspadai diare dan ISPA
"Pada saat kondisi cuaca yang panas disertai angin kencang pada siang hari serta suhu udara yang dingin pada malam hari berpotensi munculnya penyakit ISPA maupun diare," kata Ari Wijana.