Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur, telah mengirim sekitar delapan warganya untuk memperlajari pengembangan sektor usaha pariwisata di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Warga yang kami kirim ini untuk studi tiru di Yogyakarta terkait pengembangan usaha untuk potensi wisata alam di daerah kami," kata Wakil Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke ketika dihubungi Antara dari Kupang, Senin (19/11).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan upaya pengembangan sumber daya manusia di daerahnya dalam membuka usaha di sektor pariwisata di Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dijelaskannya, pemerintah setempat ingin memperbanyak titik-titik destinasi wisata di Sabu Raijua terutama sesuai potensi yang dimiliki di antaranya wisata alam perbukitan, laut dan pantai, maupun kampung adat.
Ia mencontohkan salah satunya adalah pengembangan objek wisata bukit warna warni dan batu keseimbangan di Kellaba Maja.
"Beberapa warga yang kami kirim untuk studi tiru ini setelah pulang mereka mulai membersihkan objek wisata kemudian ditata lebih lanjut sehingga lebih menarik," katanya.
Baca juga: Kellaba Maja, juara I API 2018
Baca juga: Pembangunan jalan menuju Kellaba Maja tuntas 2018
Nikodemus menjelaskan pada spot tertentu objek wisata, warga yang sudah melakukan studi tiru akan membuka usaha wisata.
Misalnya, lanjutnya, menyediakan tempat istrihat, kuliner, maupun tempat bagi para pengunjung untuk kebutuhan berpose dan sebagainya.
"Sehingga nanti ada keuntungan bagi warga lokal. Mereka yang kami kirim ini masing-masing mengembangkan usaha wisata di delapan titik objek wisata," katanya.
Ia menambahkan pihaknya juga terus mendorong peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat agar menata dan mengembangakan objek wisata.
"Tahun ini beberapa desa juga sudah menyiapkan anggaran desanya untuk pengembangan kampung wisata," katanya.
Kabupaten Sabu Raijua resmi menjadi salah satu kabupaten di Provinsi NTT pada Oktober 2008. Kabupaten ini hasil pemekaran dari Kabupaten Kupang.
"Warga yang kami kirim ini untuk studi tiru di Yogyakarta terkait pengembangan usaha untuk potensi wisata alam di daerah kami," kata Wakil Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke ketika dihubungi Antara dari Kupang, Senin (19/11).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan upaya pengembangan sumber daya manusia di daerahnya dalam membuka usaha di sektor pariwisata di Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dijelaskannya, pemerintah setempat ingin memperbanyak titik-titik destinasi wisata di Sabu Raijua terutama sesuai potensi yang dimiliki di antaranya wisata alam perbukitan, laut dan pantai, maupun kampung adat.
Ia mencontohkan salah satunya adalah pengembangan objek wisata bukit warna warni dan batu keseimbangan di Kellaba Maja.
"Beberapa warga yang kami kirim untuk studi tiru ini setelah pulang mereka mulai membersihkan objek wisata kemudian ditata lebih lanjut sehingga lebih menarik," katanya.
Baca juga: Kellaba Maja, juara I API 2018
Baca juga: Pembangunan jalan menuju Kellaba Maja tuntas 2018
Nikodemus menjelaskan pada spot tertentu objek wisata, warga yang sudah melakukan studi tiru akan membuka usaha wisata.
Misalnya, lanjutnya, menyediakan tempat istrihat, kuliner, maupun tempat bagi para pengunjung untuk kebutuhan berpose dan sebagainya.
"Sehingga nanti ada keuntungan bagi warga lokal. Mereka yang kami kirim ini masing-masing mengembangkan usaha wisata di delapan titik objek wisata," katanya.
Ia menambahkan pihaknya juga terus mendorong peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat agar menata dan mengembangakan objek wisata.
"Tahun ini beberapa desa juga sudah menyiapkan anggaran desanya untuk pengembangan kampung wisata," katanya.
Kabupaten Sabu Raijua resmi menjadi salah satu kabupaten di Provinsi NTT pada Oktober 2008. Kabupaten ini hasil pemekaran dari Kabupaten Kupang.