Kupang (AntaraNews NTT) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur terhadap Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo untuk mendukung pengembangan Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi pariwisata unggulan di Indonesia.

Sekretaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Imelda Alini kepada Antara di Kupang, Rabu (21/11) mengatakan bahwa melalui anak usaha patungan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Indonesia Ferry Property, terus mengakselerasi proyek Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo.

"Proyek kawasan terpadu itu meliputi pembangunan marina, area komersial, hotel serta pengembangan dermaga penyeberangan," katanya.

Sejalan dengan proyek itu pihaknya juga membangun Tempat Pelelangan Ikan (TPI) serta akan dioperasikannya KMP Komodo sebagai bagian dari pengembangan pariwisata Labuan Bajo tersebut.

Imelda menambahkan bahwa dukungan dan respon positif juga diberikan terhadap rencana hadirnya KMP Komodo di Labuan Bajo untuk melayani para turis.

Dalam pertemuan dengan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi dan Direktur Pelayanan dan Fasilitas Christine Hutabarat pada 23 Oktober di Labuan Bajo, Gubernur NTT Viktor Laiskodat menyambut baik KMP Komodo sebagai kapal amanat pemerintah yang diharapkan menjadi alternatif transportasi bagi masyarakat Labuan Bajo maupun wisatawan ke Pulau Komodo.

"Bahkan, Gubernur NTT menyampaikan bahwa ASDP harus berperan lebih besar dalam memperkuat konektivitas antarpulau di NTT," ujar dia.

Baca juga: Kapal wisata ASDP tiba di Labuan Bajo

Area komersial di Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo akan membidik sejumlah tenant retail serta makanan dan minuman khas lokal yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah serta menciptakan pusat bisnis baru.

"Selain area komersial, tahun ini juga sudah mulai dilakukan pembangunan hotel dan marina di lingkungan Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo yang ditargetkan dapat rampung pada 2019," tambah Imelda.

Ia menambahkan dengan keberadaan dermaga marina, diharapkan semakin menggairahkan bisnis kapal pesiar di Indonesia. Selain itu, pembangunan hotel dan pelabuhan marina di Labuan Bajo juga bisa memberikan kontribusi terhadap upaya pemerintah melakukan pemerataan pembangunan.

Pasalnya, proyek tersebut akan banyak memberikan kesempatan kerja dan peluang bisnis untuk masyarakat setempat.

Proyek Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo masih terus berjalan, dalam waktu dekat ini, ujar Imelda akan segera diluncurkan TPI Kampung Ujung, Labuan Bajo.

"TPI baru kini akan semakin modern, aman, nyaman, dan tertib dan diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat setempat dan juga dapat menjadi destinasi kuliner Labuan Bajo. ASDP akan menyerahkan bangunan dan pengelolaan TPI seluruhnya ke Pemda Manggarai Barat," tegasnya.

Baca juga: Pembangunan dermaga baru Labuan Bajo dimulai 2019

Sementara itu Untuk dermaga TPI, kapasitasnya kini mampu menampung hingga 680 unit kapal-kapal jetty berukuran rata-rata 7 GT, sedangkan untuk tempat pelelangan ikan akan menyediakan hingga 136 kios, lapak kering dan basah sebagai lokasi penjualan ikan segar.

Selain itu, di lokasi TPI juga disediakan fasilitas parkir untuk 50 unit kendaraan, fasilitas anjungan tunai mandiri (ATM) serta tiap Minggu akan digelar kegiatan yang menarik bagi pengunjung dan masyarakat seperti festival ikan, kuliner Labuan Bajo, dan aktivitas lainnya.  Kapal wisata milik PT ASDP bernama KMP Komodo saat tiba di Labuan Bajo, Manggarai Barat. (ANTARA Foto/humas ASDP Labuan Bajo) 

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024