Kupang (ANTARA News NTT) - Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Jelamu mengatakan biaya tarif masuk ke kawasan wisata Taman Nasional Komodo (TNK) di Manggarai Barat, Pulau Flores yang ditetapkan sebesar 500 dolar AS per wisman, sebenarnya masih terlalu murah.
"500 dolar AS bagi setiap wisman itu tergolong sangat murah, karena mereka tidak saja mengujungi Pulau Komodo untuk melihat dari dekat binatang purba raksasa Komodo (varanus komodoensis), tetapi juga obyek wisata lain yang ada dalam kawasan TNK," kata Marius kepada Antara di Kupang, Jumat (7/12).
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan kontroversi seputar rencana Pemerintah NTT menaikkan biaya masuk ke TNK sebesar 500 dolar AS bagi wisman, 100 dolar AS bagi wisnu dan 50.000 dolar AS untuk setiap kapal wisata yang berlabuh dalam kawasan TNK.
Selama ini, biaya masuk ke TNK untuk wisman ditetapkan sebesar Rp250.000/orang, pengunjung umum untuk Rayon III ditetapkan Rp150.000 dan Rp5.000 untuk wisatawan nusantara (wisnu), sedang penetapan tarif masuk untuk Rayon II adalah Rp250.000 per wisman dan Rp20.000 per wisnu.
Sementara penetapan tarif masuk untuk Rayon I sebesar Rp200.000 per wisman, dan Rp10.000 per wisatawan nusantara.
"Jadi menurut saya, 500 dolar AS itu masih sangat murah, karena wisatawan asing diberi kesempatan untuk mengunjungi obyek wisata lainnya dalam kawasan TNK, seperti Pulau Rinca, Pulau Padar, Pantai Pink, wisata bawah laut, Pulau Kenawa serta Manta Poin untuk menonton keelokan ikan pari," demikian Marius Jelamu.
Baca juga: NTT tak khawatir kunjungan ke TNK menurun
Baca juga: Kenaikan tarif masuk ke TNK sebagai apresiasi terhadap keunikan Komodo
Seekor Komodo (varanus komodoensis) sedang berjalan di Pulau Komodo, Manggarai Barat, NTT, Kamis (29/11/2018). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha).
"500 dolar AS bagi setiap wisman itu tergolong sangat murah, karena mereka tidak saja mengujungi Pulau Komodo untuk melihat dari dekat binatang purba raksasa Komodo (varanus komodoensis), tetapi juga obyek wisata lain yang ada dalam kawasan TNK," kata Marius kepada Antara di Kupang, Jumat (7/12).
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan kontroversi seputar rencana Pemerintah NTT menaikkan biaya masuk ke TNK sebesar 500 dolar AS bagi wisman, 100 dolar AS bagi wisnu dan 50.000 dolar AS untuk setiap kapal wisata yang berlabuh dalam kawasan TNK.
Selama ini, biaya masuk ke TNK untuk wisman ditetapkan sebesar Rp250.000/orang, pengunjung umum untuk Rayon III ditetapkan Rp150.000 dan Rp5.000 untuk wisatawan nusantara (wisnu), sedang penetapan tarif masuk untuk Rayon II adalah Rp250.000 per wisman dan Rp20.000 per wisnu.
Sementara penetapan tarif masuk untuk Rayon I sebesar Rp200.000 per wisman, dan Rp10.000 per wisatawan nusantara.
"Jadi menurut saya, 500 dolar AS itu masih sangat murah, karena wisatawan asing diberi kesempatan untuk mengunjungi obyek wisata lainnya dalam kawasan TNK, seperti Pulau Rinca, Pulau Padar, Pantai Pink, wisata bawah laut, Pulau Kenawa serta Manta Poin untuk menonton keelokan ikan pari," demikian Marius Jelamu.
Baca juga: NTT tak khawatir kunjungan ke TNK menurun
Baca juga: Kenaikan tarif masuk ke TNK sebagai apresiasi terhadap keunikan Komodo