Labuan Bajo (ANTARA) - Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi meminta warganya memanfaatkan dan menjadikan pekarangan rumah untuk menanam aneka sayur dan buah sebagai sumber gizi keluarga dalam mencegah stunting lewat Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

"Jika halaman rumah ditanami berbagai sayuran, keluarga bisa mendapatkan bahan makanan dengan sumber gizi baik bagi keluarga. Stunting bisa dicegah mulai dari sini," kata Bupati Edistasius di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis, (5/1/2023).

P2L merupakan program pemanfaatan pekarangan (halaman) rumah dari Dinas Ketahanan Pangan NTT yang diimplementasikan di Kabupaten Manggarai Barat. Dalam program ini, keluarga atau kelompok masyarakat memanfaatkan halaman rumah guna menanam aneka sayur dan buah.

Bupati mengatakan, anggota keluarga dapat menanam sayur kangkung, kelor, terung, tomat, wortel, kentang, cabai, sayur sawi, dan umbi-umbian. Mereka juga bisa menanam tanaman obat. Dengan pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam sayur dan buah, kebutuhan gizi keluarga tidak lagi bergantung pada pasar. Nantinya berbagai sayuran dan buah yang dihasilkan di halaman rumah dapat dikonsumsi oleh keluarga, khususnya ibu hamil, ibu menyusui, dan anak stunting yang ada di desa masing-masing.

Bupati menekankan pentingnya pemanfaatan halaman rumah ini untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Bupati menegaskan agar kepala desa juga ikut terlibat mendorong masyarakat untuk aktif menanam di halaman rumah.

"Manfaatkan halaman rumah kita dan konsumsi sayur pagi, siang, dan malam. Ini sangat penting khususnya bagi ibu hamil dan ibu menyusui," ucapnya.

Bupati yang akrab disapa Edi Endi ini memang menyoroti pemenuhan gizi keluarga untuk mencegah stunting sejak dini.

Pemkab Manggarai Barat pun telah melaksanakan berbagai program inovasi untuk mendukung pemenuhan gizi keluarga, diantaranya penyediaan lahan di desa untuk pertanian dan memastikan ketersediaan pangan di setiap desa.

"Semua pihak harus terlibat aktif untuk memastikan masalah gizi ini bisa ditangani dengan benar sehingga stunting bisa ditangani dengan tepat," katanya menegaskan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, persentase kasus stunting tahun 2022 sebesar 15,9 persen dari hasil pengukuran Agustus 2022. Pemerintah daerah menargetkan persentase kasus menurun menjadi sembilan persen pada Februari 2023.

Baca juga: Bupati Mabar tekankan pemberian gizi pada ibu hamil
Baca juga: Bupati Mabar tekankan pemenuhan gizi untuk cegah stunting

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024