Kupang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur memberikan sanksi pembinaan kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank NTT akibat jalankan aplikasi mobile banking tanpa izin.

“Sebenarnya ini bukan masalah yang besar dan tidak ada istilah BI bekukan Bank NTT. Ini hanya pada masalah izin dan hanya sanksi pembinaan,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah NTT Stefanus Donny Heatubun di Kupang, Rabu, (18/1/2023).

Hal ini disampaikannya saat BI NTT menggelar acara silaturahmi bersama Kepala Perwakilan BI NTT yang baru sekaligus saling kenal guna mempererat kemitraan dengan media di NTT.

Sebelumnya, diketahui Bank Indonesia (BI) melalui suratnya Nomor : 25/2/DSSK/Srt/Rhs, tanggal 2 Januari 2023 bocor ke media sosial dan menjadi konsumsi publik.

Surat yang harusnya bersifat rahasia itu perihal Pengenaan Sanksi terhadap Penyelenggaraan Layanan Mobile Banking dan Internet Banking Bank NTT, belum memperoleh persetujuan Bank Indonesia, dan mewajibkan Bank NTT Rp60.000.000 yang dibebankan pada rekening giro bank di Bank Indonesia.

Selain aplikasi mobile banking bernama B'Pung, serta tarik tunai tanpa kartu, pengajuan pinjaman, dan internet banking individu; serta layanan internet banking bisnis dan virtual account, telah diselenggarakan sejak 17 Juli 2021 itu juga belum memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia.

Pria yang biasa disapa Donny itu menyayangkan mengapa sehingga surat yang seharusnya rahasianya itu bisa bocor keluar dan menyebar hingga ke media sosial dan menjadi konsumsi publik.

DItambah lagi dengan pemberitaan yang menyebutkan bahwa ada pembekuan yang dilakukan oleh BI NTT kepada Bank NTT, tentunya membuat penilaian yang buruk kepada Bank NTT itu sendiri.

“Pembinaan yang kami lakukan itu tidak bersifat ‘membunuh bank’ karena yang terjadi bukanlah suatu kejahatan,” tambah dia.

Saat ini proses pelayanan kepada nasabah oleh Bank NTT masih terus berjalan, sambil menunggu izinnya keluar.

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT Daniel Agus Prasetyo menegaskan Bank NTT tetap diperkenankan untuk menggunakan layanan B'Pung mobile bagi nasabah yang sudah memiliki aplikasi tersebut.

"Jadi nasabah tidak perlu khawatir dan tetap bisa memanfaatkannya untuk transaksi sehari-hari. Hanya saja penambahan pengguna baru yang diminta menunggu izin dari BI," katanya.

Ia menambahkan BI tetap mendorong digitalisasi dapat dilakukan di semua lapisan masyarakat, termasuk dengan memanfaatkan mobile banking Bank NTT.

Baca juga: BI NTT catat kebutuhan uang selama Natal-Tahun Baru capai Rp1,86 triliun

Baca juga: BI dan Pemda NTT tanam 222 ribu bibit cabai kendalikan inflasi

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024