Natuna (ANTARA) - Tim Gabungan Tanggap Bencana Longsor Serasan dan Serasan Timur hentikan pencarian korban tanah longsor di Kampung Molon, Genting, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), setelah melakukan pencarian selama 13 hari sejak Senin (6/3).
"Saya selaku Komandan Tim Gabungan Tanggap Bencana, memohon maaf yang sebesar besarnya kepada pihak keluarga seluruh korban, apabila upaya kami belum maksimal. Namun kami sudah mencoba melakukan semua hal yang bisa kami lakukan. Kepada keluarga korban yang belum dapat diketemukan, sekali lagi kami memohon maaf sekiranya keluarga dapat mengikhlaskan," kata Bupati Natuna Wan Siswandi di Serasan, Ahad.
Bupati Natuna juga berterima kasih kepada seluruh Tim SAR gabungan yang telah bekerja keras melakukan pencarian dan pertolongan sejak kejadian hingga hari terakhir operasi SAR dilakukan pada Sabtu (18/3).
"Terima kasih kepada seluruh tim dan kepada seluruh warga, manakala selama keberadaan kami di Serasan terdapat kekurangan kami juga memohon maaf," kata Bupati Wan Siswandi.
Selama pencarian ditemukan 50 korban dan 4 orang masih dinyatakan hilang. Upaya pencarian dilakukan dengan mengerahkan sejumlah alat berat, drone, dan K-9 yang mengerahkan 6 anjing.
"Tidak kurang dari 700 orang personel yang tergabung dalam unsur SAR Gabungan telah melakukan upaya pencarian dan evakuasi," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Natuna Abdul Rahman.
terkait korban yang belum ditemukan, pihak keluarga mengaku telah mengikhlaskan. "Kemarin bersama dengan Bupati Natuna, Komandan Kodim 0318 Natuna, Kepala Pelaksana BPBD Natuna serta Camat Serasan hadir dalam mediasi yang digelar di salah satu posko pengungsian di Kampung Pelimpak," katanya.
Abdul Rahman menyampaikan belangsungkawa atas musibah yang terjadi serta memohon maaf bila upaya pencarian dan pertolongan belum maksimal.
Ia juga mengatakan meskipun operasi SAR telah dihentikan, namun Basarnas akan terus melakukan pemantauan melalui anggota Unit Siaga SAR Serasan.
"Dengan berakhirnya Operasi Pencarian dan Pertolongan (Operasi SAR) pada hari ke 13 dan melalui hasil kesepakatan bersama, maka secara resmi Operasi Pencarian korban Longsor di Serasan, ditutup. Selanjutnya akan dilakukan pemantauan dan koordinasi dengan seluruh unsur terkait di Serasan," ujar Abdul Rahman.
Baca juga: Jembatan Bokong Lelogama-Takari aman dilintasi kendaraan umum
Baca juga: Banjir landa daerah Takari di Kabupaten Kupang
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 13 hari pencarian, Tim SAR setop operasi korban longsor Serasan Natuna
"Saya selaku Komandan Tim Gabungan Tanggap Bencana, memohon maaf yang sebesar besarnya kepada pihak keluarga seluruh korban, apabila upaya kami belum maksimal. Namun kami sudah mencoba melakukan semua hal yang bisa kami lakukan. Kepada keluarga korban yang belum dapat diketemukan, sekali lagi kami memohon maaf sekiranya keluarga dapat mengikhlaskan," kata Bupati Natuna Wan Siswandi di Serasan, Ahad.
Bupati Natuna juga berterima kasih kepada seluruh Tim SAR gabungan yang telah bekerja keras melakukan pencarian dan pertolongan sejak kejadian hingga hari terakhir operasi SAR dilakukan pada Sabtu (18/3).
"Terima kasih kepada seluruh tim dan kepada seluruh warga, manakala selama keberadaan kami di Serasan terdapat kekurangan kami juga memohon maaf," kata Bupati Wan Siswandi.
Selama pencarian ditemukan 50 korban dan 4 orang masih dinyatakan hilang. Upaya pencarian dilakukan dengan mengerahkan sejumlah alat berat, drone, dan K-9 yang mengerahkan 6 anjing.
"Tidak kurang dari 700 orang personel yang tergabung dalam unsur SAR Gabungan telah melakukan upaya pencarian dan evakuasi," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Natuna Abdul Rahman.
terkait korban yang belum ditemukan, pihak keluarga mengaku telah mengikhlaskan. "Kemarin bersama dengan Bupati Natuna, Komandan Kodim 0318 Natuna, Kepala Pelaksana BPBD Natuna serta Camat Serasan hadir dalam mediasi yang digelar di salah satu posko pengungsian di Kampung Pelimpak," katanya.
Abdul Rahman menyampaikan belangsungkawa atas musibah yang terjadi serta memohon maaf bila upaya pencarian dan pertolongan belum maksimal.
Ia juga mengatakan meskipun operasi SAR telah dihentikan, namun Basarnas akan terus melakukan pemantauan melalui anggota Unit Siaga SAR Serasan.
"Dengan berakhirnya Operasi Pencarian dan Pertolongan (Operasi SAR) pada hari ke 13 dan melalui hasil kesepakatan bersama, maka secara resmi Operasi Pencarian korban Longsor di Serasan, ditutup. Selanjutnya akan dilakukan pemantauan dan koordinasi dengan seluruh unsur terkait di Serasan," ujar Abdul Rahman.
Baca juga: Jembatan Bokong Lelogama-Takari aman dilintasi kendaraan umum
Baca juga: Banjir landa daerah Takari di Kabupaten Kupang
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 13 hari pencarian, Tim SAR setop operasi korban longsor Serasan Natuna