Ende (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur menegaskan penyakit tuberkulosis (TB) bukan penyakit keturunan atau kutukan melainkan penyakit menular yang dapat disembuhkan lewat pengobatan teratur.
"TB itu bukan penyakit keturunan, tapi penyakit yang menular dari satu orang ke orang lain dan ini bisa disembuhkan dengan minum obat teratur," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Bartolomeus Hermopan ketika dihubungi dari Kabupaten Ende, Senin, (27/3/2023).
Hal itu dia sampaikan menyikapi pemahaman yang keliru tentang asal penyebab penyakit TB.
Dia menjelaskan TB merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyebar ketika seseorang menghirup percikan ludah (droplet).
Gejala TB di antaranya batuk berdahak lebih dari tiga pekan, sesak napas, nyeri dada, dan berkeringat pada malam hari.
Bartolomeus mengatakan gejala TB tersebut bisa dialami oleh siapa pun, terutama jika berada di lingkungan yang tidak sehat.
Deteksi dini penyakit TB dapat dilakukan melalui skrining dan pemeriksaan dahak awal.
Apabila seseorang telah terbukti positif TB, pasien harus taat minum obat selama enam bulan.
Dia menjamin pengobatan teratur dan rutin selama enam bulan dapat menyembuhkan pasien TB.
"Kuncinya jika ada gejala batuk lama lebih dari dua pekan segera lakukan pemeriksaan ke dokter, laboratorium, jika terbukti TB positif, baik secara rontgen atau klinis, mohon taat dan patuh aturan minum obat," pintanya.
Baca juga: Tips dokter cegah infeksi TB dan menjaga udara tetap sehat di rumah
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, jumlah kasus TB sejak bulan Januari hingga 24 Maret 2023 sebanyak 53 kasus. Angka ini telah mengalami penurunan dari 228 kasus pada tahun 2022.
Bartolomeus meminta masyarakat untuk melakukan beberapa langkah pencegahan penularan TB seperti menutup mulut saat bersin atau batuk, tidak meludah di sembarang tempat, menjaga sirkulasi udara di dalam rumah, dan rajin membersihkan lingkungan rumah.
Barang-barang yang digunakan oleh penderita TB juga harus dipisahkan dari anggota keluarga lain selama proses pengobatan berlangsung.
"Intinya menjaga pola hidup yang sehat dan pastikan obat diminum rutin selama enam bulan, tidak boleh bolong sedikit pun," katanya berpesan.*
Baca juga: Dinkes Manggarai tekankan peran penting PMO untuk keberhasilan pengobatan TB
"TB itu bukan penyakit keturunan, tapi penyakit yang menular dari satu orang ke orang lain dan ini bisa disembuhkan dengan minum obat teratur," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Bartolomeus Hermopan ketika dihubungi dari Kabupaten Ende, Senin, (27/3/2023).
Hal itu dia sampaikan menyikapi pemahaman yang keliru tentang asal penyebab penyakit TB.
Dia menjelaskan TB merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyebar ketika seseorang menghirup percikan ludah (droplet).
Gejala TB di antaranya batuk berdahak lebih dari tiga pekan, sesak napas, nyeri dada, dan berkeringat pada malam hari.
Bartolomeus mengatakan gejala TB tersebut bisa dialami oleh siapa pun, terutama jika berada di lingkungan yang tidak sehat.
Deteksi dini penyakit TB dapat dilakukan melalui skrining dan pemeriksaan dahak awal.
Apabila seseorang telah terbukti positif TB, pasien harus taat minum obat selama enam bulan.
Dia menjamin pengobatan teratur dan rutin selama enam bulan dapat menyembuhkan pasien TB.
"Kuncinya jika ada gejala batuk lama lebih dari dua pekan segera lakukan pemeriksaan ke dokter, laboratorium, jika terbukti TB positif, baik secara rontgen atau klinis, mohon taat dan patuh aturan minum obat," pintanya.
Baca juga: Tips dokter cegah infeksi TB dan menjaga udara tetap sehat di rumah
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, jumlah kasus TB sejak bulan Januari hingga 24 Maret 2023 sebanyak 53 kasus. Angka ini telah mengalami penurunan dari 228 kasus pada tahun 2022.
Bartolomeus meminta masyarakat untuk melakukan beberapa langkah pencegahan penularan TB seperti menutup mulut saat bersin atau batuk, tidak meludah di sembarang tempat, menjaga sirkulasi udara di dalam rumah, dan rajin membersihkan lingkungan rumah.
Barang-barang yang digunakan oleh penderita TB juga harus dipisahkan dari anggota keluarga lain selama proses pengobatan berlangsung.
"Intinya menjaga pola hidup yang sehat dan pastikan obat diminum rutin selama enam bulan, tidak boleh bolong sedikit pun," katanya berpesan.*
Baca juga: Dinkes Manggarai tekankan peran penting PMO untuk keberhasilan pengobatan TB