Kupang (ANTARA) - Bupati Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Korinus Masneno mengatakan 4.899 orang anak balita masih terkategori mengalami stunting akibat kekurangan gizi sehingga menjadi prioritas pemerintah dalam penanganan anak-anak stunting.
"Jumlah anak yang masih mengalami stunting di Kabupaten Kupang mencapai 4.899 orang anak balita yang memang butuh perhatian untuk ditangani dalam pemenuhan kebutuhan gizi, sehingga bisa bebas dari kategori stunting, pemenuhan gizi yang dilakukan seperti melalui pemberian makanan tambahan bergizi," kata Bupati Kupang, Korinus Masneno di Kupang, Selasa.
Korinus Masneno mengatakan hal itu terkait upaya pemerintah Kabupaten Kupang dalam mempercepat penanganan anak-anak stunting.
Menurut Korinus Masneno upaya membangun masyarakat menjadi prioritas utama yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kupang, salah satunya upaya penurunan stunting.
Dia menegaskan pada Februari 2023 lalu pemerintah Kabupaten Kupang melakukan kegiatan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita guna memudahkan pemerintah dalam pendeteksian anak-anak yang mengalami stunting.
Ia mengatakan sesuai data hasil timbang pada Februari 2023 jumlah balita stunting di Kabupaten Kupang sebanyak 4.899 orang anak dari total balita sasaran timbang sebanyak 30.271 anak.
"Berdasarkan hasil timbang dan ukur tinggi badan para balita tersebut diketahui terdapat 4.899 orang anak yang terkategori stunting di Kabupaten Kupang. Ribuan anak itu menjadi sasaran perhatian pemerintah dalam penanganan kekerdilan," kata Bupati Korinus Masneno.
Dia menambahkan upaya kolaboratif dikerjakan sungguh-sungguh agar angka stunting bisa turun termasuk di dalamnya membuat gerakan orangtua asuh bagi balita stunting di Kabupaten Kupang.
Hal ini penting kata dia guna menekan angka stunting semakin rendah dan proses penanganan dilakukan tepat sasaran.
"Kita lakukan pendataan by name by address sehingga tepat sasaran dan orang tua asuh memberikan dukungan langsung di keluarga sasaran," tegasnya.
Baca juga: Uskup Turang ajak umat Katolik bantu penanganan stunting
Baca juga: Pemda NTT wajibkan serbuk kelor jadi makanan tambahan anak stunting
"Jumlah anak yang masih mengalami stunting di Kabupaten Kupang mencapai 4.899 orang anak balita yang memang butuh perhatian untuk ditangani dalam pemenuhan kebutuhan gizi, sehingga bisa bebas dari kategori stunting, pemenuhan gizi yang dilakukan seperti melalui pemberian makanan tambahan bergizi," kata Bupati Kupang, Korinus Masneno di Kupang, Selasa.
Korinus Masneno mengatakan hal itu terkait upaya pemerintah Kabupaten Kupang dalam mempercepat penanganan anak-anak stunting.
Menurut Korinus Masneno upaya membangun masyarakat menjadi prioritas utama yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kupang, salah satunya upaya penurunan stunting.
Dia menegaskan pada Februari 2023 lalu pemerintah Kabupaten Kupang melakukan kegiatan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita guna memudahkan pemerintah dalam pendeteksian anak-anak yang mengalami stunting.
Ia mengatakan sesuai data hasil timbang pada Februari 2023 jumlah balita stunting di Kabupaten Kupang sebanyak 4.899 orang anak dari total balita sasaran timbang sebanyak 30.271 anak.
"Berdasarkan hasil timbang dan ukur tinggi badan para balita tersebut diketahui terdapat 4.899 orang anak yang terkategori stunting di Kabupaten Kupang. Ribuan anak itu menjadi sasaran perhatian pemerintah dalam penanganan kekerdilan," kata Bupati Korinus Masneno.
Dia menambahkan upaya kolaboratif dikerjakan sungguh-sungguh agar angka stunting bisa turun termasuk di dalamnya membuat gerakan orangtua asuh bagi balita stunting di Kabupaten Kupang.
Hal ini penting kata dia guna menekan angka stunting semakin rendah dan proses penanganan dilakukan tepat sasaran.
"Kita lakukan pendataan by name by address sehingga tepat sasaran dan orang tua asuh memberikan dukungan langsung di keluarga sasaran," tegasnya.
Baca juga: Uskup Turang ajak umat Katolik bantu penanganan stunting
Baca juga: Pemda NTT wajibkan serbuk kelor jadi makanan tambahan anak stunting