Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), memperkuat pos pelayanan terpadu (posyandu) dalam menurunkan stunting, dengan rutin melakukan pelayanan kesehatan bagi anak dan ibu hamil setiap bulan.
"Peran posyandu dalam menurunkan angka stunting sangat penting sehingga diharapkan kegiatan posyandu di setiap desa harus rutin dilakukan guna memudahkan intervensi apabila menemukan ada anak stunting," kata Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe di Kupang, Minggu, (28/5/2023).
Jerry Manafe mengatakan hal itu terkait upaya Pemkab Kupang dalam melakukan percepatan penurunan stunting.
Menurut dia, apabila kegiatan posyandu dilakukan secara rutin setiap bulan maka memudahkan petugas kesehatan dalam melakukan penanganan apabila ditemukan anak balita stunting.
Ia juga berharap Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang untuk melakukan pengawasan terhadap semua petugas kesehatan agar turun ke posyandu di wilayah itu untuk memantau kegiatan pelayanan kesehatan.
"Petugas kesehatan agar tidak lelah dalam mengingatkan masyarakat tentang stunting, gizi buruk dan Kekurangan Energi Kronis (KEK), karena kebanyakan masyarakat kurang begitu memahami," kata Jerry Manafe.
Ia optimis apabila penanganan stunting dilakukan terpadu maka angka stunting di kabupaten yang berbatasan dengan wilayah Oecusse, Timor Leste, itu bisa turun hingga 12 persen dari 3.800 orang anak stunting.
Menurut dia, penanganan stunting di Kabupaten Kupang dilakukan melalui delapan aksi konvergensi mencakup analisa situasi, penyusunan rencana kegiatan, rembuk stunting, regulasi daerah atau desa, pembinaan kader pembangunan manusia, manajemen data, pengukuran, dan publikasi
Baca juga: Pemkot serahkan bantuan dana program orang tua asuh
Baca juga: Pemkab Manggarai Timur tekankan pemenuhan gizi keluarga cegah stunting
"Peran posyandu dalam menurunkan angka stunting sangat penting sehingga diharapkan kegiatan posyandu di setiap desa harus rutin dilakukan guna memudahkan intervensi apabila menemukan ada anak stunting," kata Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe di Kupang, Minggu, (28/5/2023).
Jerry Manafe mengatakan hal itu terkait upaya Pemkab Kupang dalam melakukan percepatan penurunan stunting.
Menurut dia, apabila kegiatan posyandu dilakukan secara rutin setiap bulan maka memudahkan petugas kesehatan dalam melakukan penanganan apabila ditemukan anak balita stunting.
Ia juga berharap Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang untuk melakukan pengawasan terhadap semua petugas kesehatan agar turun ke posyandu di wilayah itu untuk memantau kegiatan pelayanan kesehatan.
"Petugas kesehatan agar tidak lelah dalam mengingatkan masyarakat tentang stunting, gizi buruk dan Kekurangan Energi Kronis (KEK), karena kebanyakan masyarakat kurang begitu memahami," kata Jerry Manafe.
Ia optimis apabila penanganan stunting dilakukan terpadu maka angka stunting di kabupaten yang berbatasan dengan wilayah Oecusse, Timor Leste, itu bisa turun hingga 12 persen dari 3.800 orang anak stunting.
Menurut dia, penanganan stunting di Kabupaten Kupang dilakukan melalui delapan aksi konvergensi mencakup analisa situasi, penyusunan rencana kegiatan, rembuk stunting, regulasi daerah atau desa, pembinaan kader pembangunan manusia, manajemen data, pengukuran, dan publikasi
Baca juga: Pemkot serahkan bantuan dana program orang tua asuh
Baca juga: Pemkab Manggarai Timur tekankan pemenuhan gizi keluarga cegah stunting