Kupang (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyebut kehadiran tiga festival dalam kawasan Flores dan Alor di bulan Juni 2023 dapat menjadi daya tarik untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke destinasi wisata.
"Festival Bulan Juni ini dapat menambah lama tinggal dan belanja wisatawan dan menambah pilihan wisatawan untuk beraktivitas di destinasi," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Rabu, (7/6/2023).
Shana menjelaskan ada tiga festival di Bulan Juni yang diselenggarakan dalam wilayah koordinatif BPOLBF yakni Flores dan Alor.
Pertama, Festival Kopi Lembah Colol di Kabupaten Manggarai Timur pada tanggal 13 Juni sampai 15 Juni 2023. Dalam festival ini, wisatawan diajak untuk merasakan sensasi mencicipi kopi terbaik dunia langsung dari rumahnya.
Selanjutnya ada Visit Alor for Expo Alor XVI dan Alor Carnaval IX Tahun 2023 yang diselenggarakan di Kabupaten Alor mulai dari tanggal 13 Juni sampai 17 Juni 2023.
Dalam festival itu, ada rangkaian parade dan expo seperti Festival Al-Quran Tua, Festival Tenun Ikat, Festival Dugong, Festival Paralayang, dan rangkaian acara menarik lain.
Berikutnya, ada Wolobobo Ngada Festival di Kabupaten Ngada pada tanggal 28 Juni sampai 31 Juni 2023. Beberapa rangkaian kegiatan dalam festival ini yakni sport tourism, pameran UMKM, pertunjukan seni dan budaya, serta expo bambu.
Shana menjelaskan Labuan Bajo selama ini hanya mengandalkan Komodo. Apabila tidak ada kegiatan lain, maka wisatawan tidak berminat kembali ke Labuan Bajo.
Oleh karena itu kehadiran festival dalam hal ini festival dan MICE secara keseluruhan akan menambah alasan wisatawan datang ke Labuan Bajo dan sekitarnya.
Selain itu, banyak festival akan melatih masyarakat untuk menjadi masyarakat pariwisata dan tuan rumah untuk destinasi.
"Sebagai masyarakat yang lebih banyak mata pencahariannya petani, peternak, nelayan, maka event adalah salah satu cara tercepat mengenalkan dan mengedukasi kesiapan masyarakat tentang pariwisata," kata dia menjelaskan.
Dalam pelaksanaan tiga jenis festival di tiga kabupaten itu, BPOLBF memberikan dukungan dalam bentuk promosi dan publikasi event baik sebelum, saat, dan setelah event.
Selanjutnya ada dukungan baju sebanyak 100 buah untuk dapat dijadikan sebagai alat branding bagi festival-festival tersebut.
Dalam pelaksanaan festival itu, BPOLBF juga mengadakan pertemuan dengan travel agent dan tour operator untuk menjual paket wisata bundling dengan event, serta mengundang media untuk meliput kegiatan.
Dalam festival itu juga, adanya pemanfaatan homestay atau akomodasi lokal yang ditawarkan sebagai bagian dari paket wisata kegiatan festival, misalkan homestay di Colol dan camping di Wolobobo.
"Adanya asistensi untuk memastikan festival tersebut memenuhi standar Kharisma Event Nusantara Kemenparekraf sehingga menjadi kegiatan yang berdampak dan berkelanjutan," katanya.
Baca juga: BPOLBF dukung pengembangan produk UMKM lewat program Like Exotic NTT
Baca juga: BPOLBF sebut kapal cepat Wonderful Komodo tidak memerlukan izin operasi
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPOLBF sebut kehadiran festival jadi daya tarik bagi wisatawan
"Festival Bulan Juni ini dapat menambah lama tinggal dan belanja wisatawan dan menambah pilihan wisatawan untuk beraktivitas di destinasi," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Rabu, (7/6/2023).
Shana menjelaskan ada tiga festival di Bulan Juni yang diselenggarakan dalam wilayah koordinatif BPOLBF yakni Flores dan Alor.
Pertama, Festival Kopi Lembah Colol di Kabupaten Manggarai Timur pada tanggal 13 Juni sampai 15 Juni 2023. Dalam festival ini, wisatawan diajak untuk merasakan sensasi mencicipi kopi terbaik dunia langsung dari rumahnya.
Selanjutnya ada Visit Alor for Expo Alor XVI dan Alor Carnaval IX Tahun 2023 yang diselenggarakan di Kabupaten Alor mulai dari tanggal 13 Juni sampai 17 Juni 2023.
Dalam festival itu, ada rangkaian parade dan expo seperti Festival Al-Quran Tua, Festival Tenun Ikat, Festival Dugong, Festival Paralayang, dan rangkaian acara menarik lain.
Berikutnya, ada Wolobobo Ngada Festival di Kabupaten Ngada pada tanggal 28 Juni sampai 31 Juni 2023. Beberapa rangkaian kegiatan dalam festival ini yakni sport tourism, pameran UMKM, pertunjukan seni dan budaya, serta expo bambu.
Shana menjelaskan Labuan Bajo selama ini hanya mengandalkan Komodo. Apabila tidak ada kegiatan lain, maka wisatawan tidak berminat kembali ke Labuan Bajo.
Oleh karena itu kehadiran festival dalam hal ini festival dan MICE secara keseluruhan akan menambah alasan wisatawan datang ke Labuan Bajo dan sekitarnya.
Selain itu, banyak festival akan melatih masyarakat untuk menjadi masyarakat pariwisata dan tuan rumah untuk destinasi.
"Sebagai masyarakat yang lebih banyak mata pencahariannya petani, peternak, nelayan, maka event adalah salah satu cara tercepat mengenalkan dan mengedukasi kesiapan masyarakat tentang pariwisata," kata dia menjelaskan.
Dalam pelaksanaan tiga jenis festival di tiga kabupaten itu, BPOLBF memberikan dukungan dalam bentuk promosi dan publikasi event baik sebelum, saat, dan setelah event.
Selanjutnya ada dukungan baju sebanyak 100 buah untuk dapat dijadikan sebagai alat branding bagi festival-festival tersebut.
Dalam pelaksanaan festival itu, BPOLBF juga mengadakan pertemuan dengan travel agent dan tour operator untuk menjual paket wisata bundling dengan event, serta mengundang media untuk meliput kegiatan.
Dalam festival itu juga, adanya pemanfaatan homestay atau akomodasi lokal yang ditawarkan sebagai bagian dari paket wisata kegiatan festival, misalkan homestay di Colol dan camping di Wolobobo.
"Adanya asistensi untuk memastikan festival tersebut memenuhi standar Kharisma Event Nusantara Kemenparekraf sehingga menjadi kegiatan yang berdampak dan berkelanjutan," katanya.
Baca juga: BPOLBF dukung pengembangan produk UMKM lewat program Like Exotic NTT
Baca juga: BPOLBF sebut kapal cepat Wonderful Komodo tidak memerlukan izin operasi
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPOLBF sebut kehadiran festival jadi daya tarik bagi wisatawan