Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama sejumlah pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berdiskusi membahas pengembangan pariwisata di Labuan Bajo, Flores.
"Kehadiran kami itu kan melayani publik," kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh dalam sesi diskusi bersama pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Rabu, (17/2/2024).
Menurut dia BPOLBF diperlukan untuk lebih mengembangkan sektor pariwisata di Labuan Bajo, Flores.
"Kita harapkan ada figur atau sosok (Direktur Utama BPOLBF) yang nanti bisa mengawal, menavigasi BO badan otorita," katanya.
Menurut dia, BPOLBF merupakan hadiah dari pemerintah, karena tidak semua daerah mendapat dukungan dari badan otorita.
"Kita harus bersyukur, Labuan Bajo dalam 10 tahun terakhir berkembang pesat, bahkan menjadi barometer untuk destinasi baru di Indonesia," katanya.
Dia menjelaskan Labuan Bajo Flores dapat dikatakan sebagai anak emas Presiden Joko Widodo, namun tidak hanya itu karena daerah ini memiliki alam dan manusia yang luar biasa.
Menurut dia pengembangan pariwisata di Labuan Bajo, Flores harus berbasis pada nilai dan ilmu pengetahuan. Hal itu sejalan dengan visi pengembangan pariwisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Lebih lanjut terkait wisata pelabelan "
premium" dalam pariwisata di Labuan Bajo, dia menjelaskan bahwa premium yang dimaksudkan adalah setiap wisatawan yang datang ke Labuan Bajo mendapatkan pengalaman luar biasa yang tidak didapatkan di daerah lain.
Baca juga: Kunjungan wisatawan ke Kampung Adat Todo Manggarai naik
"Jadi kita ingin membantu pengunjung dan membantu pelaku pariwisata agar bisa menjual dan merencanakan program," katanya.