Kupang (ANTARA) - Penyedia layanan internet seluler, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) meningkatkan jaringan telekomunikasinya di wilayah Nusa Tenggara, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam rangka percepatan transformasi digital di Indonesia.
“NTT menjadi daerah kedua di Indonesia Timur setelah Sulawesi yang menjadi fokus perluasan jaringan Indosat,dan saat ini telah dibangun 1.386 BTS dan dibulan September akan meningkat menjadi 1.486 BTS,” kata Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Danny Buldansyah, di Kupang, Rabu (30/8).
Danny mengatakan komitmen Indosat memperluas jaringan di NTT bukan sekedar ekspansi bisnis semata, namun turut serta dalam upaya pemberdayaan manusia di NTT melalui kegiatan literasi digital, digital talent, dan pelatihan UMKM.
Dia mengatakan digitalisasi yang telah mendisrupsi perlu disambut dengan layanan internet yang berkualitas baik untuk mendukung pemberdayaan manusia,bukan hanya Jawa sentris tetapi Indonesia sentris termasuk masyarakat NTT go to digital.
Dia juga menambahkan Provinsi NTT yang merupakan daerah kepulauan yang dijahit dari rangkaian pulau-pulau mendorong Indosat memperluas jaringan di NTT, meskipun cukup sulit.
“Tantangan membangun pemerataan kualitas jaringan di NTT cukup sulit karena merupakan provinsi kepulauan, tetapi kami menilai Nusa Tenggara Timur memiliki potensi bisnis telekomunikasi yang baik,”kata Buldansyah.
Baca juga: Indosat : Pembangunan jaringan telekomunikasi di NTT banyak tantangan
Baca juga: 1.400 BTS Indosat tersebar di seluruh Nusa Tenggara
Baca juga: Artikel - Babak baru industri telekomunikasi Indonesia
Dia mengatakan kehadiran Indosat di NTT juga membantu perluasan lapangan pekerjaan bagi masyarakat NTT dan memberi peluang mengembangkan ekonomi masyarakat.
“Indosat membuka diri untuk menerima generasi muda NTT untuk bekerja di Indosat dan memberi peluang masyarakat membangun ekonomi,” ujarnya.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT, Kanisius H.M. Mau, mengajak mahasiswa untuk menumbuhkan empat pondasi dasar utama dalam literasi digital berupa etika dalam berdigital, budaya literasi digital, keamanan dalam berdigital dan ketrampilan digital.
Ia juga menambahkan dunia digital mempunyai banyak dampak positif diantaranya memudahkan dalam komunikasi, pelayanan dan perdagangan, bisnis, inovasi serta menambah kreatifitas. Sebaliknya dampak negatif dari dunia digital seperti hoaks dan penipuan data serta pornografi.
Kanius berharap mahasiswa bisa menjadikan perpustakaan sebagai jantung dari literasi digital.
“Harapan kita, agar mahasiswa bisa jadikan perpustakaan sebagai jantung literasi dalam mendukung digitalisasi serta mahasiswa mampu secara aktif menyebarkan konten-konten positif,” katanya
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi NTT, Kosmas Lana, menyampaikan apresiasinya kepada Indosat atas perannya menginisiasi kerja kolaborasi
untuk meningkatkan literasi digital khususnya di Nusa Tenggara Timur.
"Di masa saat ini, kita perlu bersama-sama mengembangkan etika, budaya, keamanan dan keterampilan digital yang didukung ketersediaan jaringan internet yang berkualitas," ujar dia.
Kegemaran membaca masyarakat Provinsi NTT terus meningkat, dengan indeks 63,9 pada 2022, dan dengan adanya dampak positif digitalisasi kami mendorong semua pihak, termasuk masyarakat umum untuk menggunakan teknologi ini secara cerdas dan kreatif untuk menghadapi persaingan global.
“NTT menjadi daerah kedua di Indonesia Timur setelah Sulawesi yang menjadi fokus perluasan jaringan Indosat,dan saat ini telah dibangun 1.386 BTS dan dibulan September akan meningkat menjadi 1.486 BTS,” kata Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Danny Buldansyah, di Kupang, Rabu (30/8).
Danny mengatakan komitmen Indosat memperluas jaringan di NTT bukan sekedar ekspansi bisnis semata, namun turut serta dalam upaya pemberdayaan manusia di NTT melalui kegiatan literasi digital, digital talent, dan pelatihan UMKM.
Dia mengatakan digitalisasi yang telah mendisrupsi perlu disambut dengan layanan internet yang berkualitas baik untuk mendukung pemberdayaan manusia,bukan hanya Jawa sentris tetapi Indonesia sentris termasuk masyarakat NTT go to digital.
Dia juga menambahkan Provinsi NTT yang merupakan daerah kepulauan yang dijahit dari rangkaian pulau-pulau mendorong Indosat memperluas jaringan di NTT, meskipun cukup sulit.
“Tantangan membangun pemerataan kualitas jaringan di NTT cukup sulit karena merupakan provinsi kepulauan, tetapi kami menilai Nusa Tenggara Timur memiliki potensi bisnis telekomunikasi yang baik,”kata Buldansyah.
Baca juga: Indosat : Pembangunan jaringan telekomunikasi di NTT banyak tantangan
Baca juga: 1.400 BTS Indosat tersebar di seluruh Nusa Tenggara
Baca juga: Artikel - Babak baru industri telekomunikasi Indonesia
Dia mengatakan kehadiran Indosat di NTT juga membantu perluasan lapangan pekerjaan bagi masyarakat NTT dan memberi peluang mengembangkan ekonomi masyarakat.
“Indosat membuka diri untuk menerima generasi muda NTT untuk bekerja di Indosat dan memberi peluang masyarakat membangun ekonomi,” ujarnya.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT, Kanisius H.M. Mau, mengajak mahasiswa untuk menumbuhkan empat pondasi dasar utama dalam literasi digital berupa etika dalam berdigital, budaya literasi digital, keamanan dalam berdigital dan ketrampilan digital.
Ia juga menambahkan dunia digital mempunyai banyak dampak positif diantaranya memudahkan dalam komunikasi, pelayanan dan perdagangan, bisnis, inovasi serta menambah kreatifitas. Sebaliknya dampak negatif dari dunia digital seperti hoaks dan penipuan data serta pornografi.
Kanius berharap mahasiswa bisa menjadikan perpustakaan sebagai jantung dari literasi digital.
“Harapan kita, agar mahasiswa bisa jadikan perpustakaan sebagai jantung literasi dalam mendukung digitalisasi serta mahasiswa mampu secara aktif menyebarkan konten-konten positif,” katanya
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi NTT, Kosmas Lana, menyampaikan apresiasinya kepada Indosat atas perannya menginisiasi kerja kolaborasi
untuk meningkatkan literasi digital khususnya di Nusa Tenggara Timur.
"Di masa saat ini, kita perlu bersama-sama mengembangkan etika, budaya, keamanan dan keterampilan digital yang didukung ketersediaan jaringan internet yang berkualitas," ujar dia.
Kegemaran membaca masyarakat Provinsi NTT terus meningkat, dengan indeks 63,9 pada 2022, dan dengan adanya dampak positif digitalisasi kami mendorong semua pihak, termasuk masyarakat umum untuk menggunakan teknologi ini secara cerdas dan kreatif untuk menghadapi persaingan global.