Kupang (ANTARA) - Selama kurun waktu 10 tahun terakhir atau sejak 2013 - 2023 FSC telah membangun jaringan kerjasama yang potensial untuk mendorong pengelolaal hutan yang berkelanjutan dan secara bersamaan melaksanakan program-program yang mendukung tujuan tersebut.

"Hingga tahun 2023 hutan bersertifikasi FSC telah meningkat dari 450.000 hektar  hingga 3 juta hektar dan telah tersertifikasi FSC, serta sebanyak 450 industri manufaktur yang mengolah material berbasis hasil hutan yang bersertifikasi FSC,"  
kata Indra Dewi, Manager Marketing dan Komunikasi FSC dalam keterangan yang diterima, Senin, (18/9/2023).

Program-program tersebut antara lain program edukasi konsumen seperti FSC Friday, FSC Goes To School, FSC Cormer, dan FSC Forest Week, 

Selain  program pelatihan kepada perusahaan, dan menjalin hubungan dengan media.  FSC juga memperbaiki system sertifikasi dengan meluncurkan system sertifikasi SPHN yang merupakan standar pengelolaan hutan yang mengadaptasi kondisi sosial budaya lokal sehingga lebih mudah diterapkan di Indonesia tanpa mengorbankan kredibilitas system sertifikasi FSC. 

SPHN dan FSC juga menerbitkan standar sertifikasi RFSS yang menerapkan kriteria dan indikator yang lebih sesuai diterapkan bagi petani hutan rakyat di Indonesia. 

Dalam perayaan ini, FSC menyelenggarakan FSC Sustainable Seminar dengan topik Aligning Designers and Furniture Industry To Support Green Market yang diselenggarakan pada 14 September 2023 yang bertepatan dengan penyelenggaraan IFFINA Expo, dimana para pelaku usaha furniture dan desainer akan hadir. 

Dalam kesempatan ini, FSC memberikan penghargaan kepada beberapa organisasi yang mendukung pertumbuhan FSC selama 10 tahun melalui Penghargaan the Unsung Heroes.

PT. Tetra Pak Indonesia dan PT. IRCOMM Norton Capital telah mendukung program edukasi konsumen FSC di Indonesia sejak 2015.  PT. Faber-Castell merupakan perusahaan penghasil pensil yang menggunakan kayu dari hutan rakyat sejak 1995 sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat pengelola hutan. 

PT. Karya Wahana Sentosa sejak 2019 mendistribusikan peralatan dapur kayu bersertifikasi FSC kepada retail di Indonesia sehingga makin banyak peralatan dapur dari hutan yang berkelanjutan.

PT. Multi Kompetensi Solusi Bisnis juga mendapatkan penghargaan sebagai lembaga pelatihan yang telah mendorong 20 perusahaan mendapatkan sertifikasi FSC di Indonesia sejak 2021. 

“Capaian FSC di Indonesia selama 10 tahun dapat diperoleh berkat dukungan dari berbagai mitra, member FSC, pemegang sertifikasi FSC, dan lembaga sertifikasi FSC yang telah mendukung berbagai program FSC hingga saat ini," kata Indra Dewi, Manager Marketing dan Komunikasi FSC. 

"Pada kesempatan ini kami ingin memberikan penghargaan kepada berberapa pemegang sertifikasi FSC dan pengguna trademark FSC yang banyak berpartisipasi dalam pertumbuhan FSC di Indonesia,” demikian Indra Dewi.

FSC adalah organisasi nirlaba yang menyediakan solusi pengelolaan hutan berkelanjutan yang telah terbukti. Saat ini, lebih dari 200 juta hektar hutan di seluruh dunia disertifikasi sesuai dengan standar FSC. 

Baca juga: Provinsi penyumbang bencana perlu mitigasi

NGO, konsumen, dan bisnis secara luas menganggap FSC sebagai sistem sertifikasi hutan yang paling ketat di antara untuk mengatasi tantangan deforestasi, iklim, dan keanekaragaman hayati saat ini. Standar pengelolaan hutan FSC didasarkan pada sepuluh prinsip inti yang dirancang untuk mengatasi berbagai faktor lingkungan, sosial dan ekonomi. 

Baca juga: Kemenlutkan beri penilaian status Emas kawasan konservasi di Alor, NTT

Label FSC ditemukan pada jutaan produk berbasis hutan dan menjamin produk tersebut bersumber secara berkelanjutan, berasal dari hutan untuk konsumen. www.fsc.org.

 

Pewarta : Bernadus Tokan
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024