Kupang (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) siap memperkenalkan Sea Kayak atau aktivitas mendayung di laut menggunakan kayak sebagai salah satu alternatif atraksi wisata di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kami ngobrol dengan operator yang berminat membuka sea kayaking sebagai produk wisata-nya, lalu nanti kita mulai masukkan dan perkenalkan sea kayaking sebagai alternatif atraksi dan destinasi ke pasar yang lebih luas lagi," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Jumat, (6/10/2023).
Hal itu merupakan salah satu upaya BPOLBF untuk memperkenalkan lebih luas pariwisata Flores, khususnya setelah keberhasilan enam pendayung mengarungi lautan Flores menggunakan kayak dalam Ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara (DJN) selama 60 hari.
Shana mengatakan ekspedisi tersebut mendukung dan memperkuat tema besar pariwisata di Flores yang mengedepankan pariwisata berkelanjutan dan berorientasi pada keindahan alam.
Ia juga memberikan apresiasi kepada tim Flores Sea Kayak Ekspedition tersebut karena telah merekam keindahan Flores lewat perjalanan sejak 7 Agustus 2023 lalu.
"Pastinya kita berharap akan lebih banyak lagi sea kayak di seluruh dunia yang melihat Flores sebagai lokasi yang harus mereka jelajahi dengan dayung dan masuk dalam daftar mereka," ucap Shana.
Sedari awal BPOLBF telah memberikan dukungan penuh bagi Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung (Wanadri) yang melakukan ekspedisi laut tersebut.
Shana menilai ekspedisi tersebut juga menjadi salah satu dukungan pula bagi BPOLBF untuk menambah titik-titik jalur dalam penyusunan peta bahari Pulau Flores.
Ia melanjutkan pihaknya akan menggunakan hasil temuan tim ekspedisi itu dan titik-titik lokasi untuk dapat diintegrasikan memperkuat program-program wisata bahari yang akan datang di Pulau Flores.
"Akan kita cocokkan dengan apa yang sudah kita identifikasi selama tiga tahun terakhir untuk menjadi rute-rute potensial yang ditawarkan pada wisatawan," ucap Shana.
"Jadi orang bisa lihat Flores itu sebagai destinasi sea kayaking," katanya menambahkan.
Ketua Tim Ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara (DJN)-Flores Sea Kayak Ekspedition Yoppy Saragih memuji keindahan pesisir Pulau Flores yang juga tidak kalah dengan yang ada di luar negeri.
Ia berterima kasih atas segala dukungan yang diberikan, baik dari pemerintah daerah, kelompok sadar wisata dan masyarakat desa yang mereka lewati jalur-nya, termasuk Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do yang menemui mereka saat tim itu tiba di wilayah Kabupaten Nagekeo.
Baca juga: Authority plans to develop Parapuar as integrated tourism area
"Ada sekitar 40 desa yang kami singgahi," ucapnya.
Tim ekspedisi tersebut terbagi menjadi dua yakni Tim Segara sebanyak enam orang dan Tim Nusa sebanyak empat orang. Mereka memulai ekspedisi pada tanggal 7 Agustus 2023 dari Labuan Bajo melewati sisi utara Flores menuju Flores Timur.
Baca juga: BPOLBF perkuat tata kelola kampung wisata Pajoreja di Nagekeo
Selanjutnya mereka mendayung pada sisi selatan Flores hingga tiba di Labuan Bajo pada hari Kamis sore. Mereka menuntaskan ekspedisi dalam 60 hari di pesisir Pulau Flores dengan jarak tempuh kurang lebih 1.057 kilo meter.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPOLBF siap perkenalkan Sea Kayak sebagai alternatif wisata Flores
"Kami ngobrol dengan operator yang berminat membuka sea kayaking sebagai produk wisata-nya, lalu nanti kita mulai masukkan dan perkenalkan sea kayaking sebagai alternatif atraksi dan destinasi ke pasar yang lebih luas lagi," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Jumat, (6/10/2023).
Hal itu merupakan salah satu upaya BPOLBF untuk memperkenalkan lebih luas pariwisata Flores, khususnya setelah keberhasilan enam pendayung mengarungi lautan Flores menggunakan kayak dalam Ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara (DJN) selama 60 hari.
Shana mengatakan ekspedisi tersebut mendukung dan memperkuat tema besar pariwisata di Flores yang mengedepankan pariwisata berkelanjutan dan berorientasi pada keindahan alam.
Ia juga memberikan apresiasi kepada tim Flores Sea Kayak Ekspedition tersebut karena telah merekam keindahan Flores lewat perjalanan sejak 7 Agustus 2023 lalu.
"Pastinya kita berharap akan lebih banyak lagi sea kayak di seluruh dunia yang melihat Flores sebagai lokasi yang harus mereka jelajahi dengan dayung dan masuk dalam daftar mereka," ucap Shana.
Sedari awal BPOLBF telah memberikan dukungan penuh bagi Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung (Wanadri) yang melakukan ekspedisi laut tersebut.
Shana menilai ekspedisi tersebut juga menjadi salah satu dukungan pula bagi BPOLBF untuk menambah titik-titik jalur dalam penyusunan peta bahari Pulau Flores.
Ia melanjutkan pihaknya akan menggunakan hasil temuan tim ekspedisi itu dan titik-titik lokasi untuk dapat diintegrasikan memperkuat program-program wisata bahari yang akan datang di Pulau Flores.
"Akan kita cocokkan dengan apa yang sudah kita identifikasi selama tiga tahun terakhir untuk menjadi rute-rute potensial yang ditawarkan pada wisatawan," ucap Shana.
"Jadi orang bisa lihat Flores itu sebagai destinasi sea kayaking," katanya menambahkan.
Ketua Tim Ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara (DJN)-Flores Sea Kayak Ekspedition Yoppy Saragih memuji keindahan pesisir Pulau Flores yang juga tidak kalah dengan yang ada di luar negeri.
Ia berterima kasih atas segala dukungan yang diberikan, baik dari pemerintah daerah, kelompok sadar wisata dan masyarakat desa yang mereka lewati jalur-nya, termasuk Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do yang menemui mereka saat tim itu tiba di wilayah Kabupaten Nagekeo.
Baca juga: Authority plans to develop Parapuar as integrated tourism area
"Ada sekitar 40 desa yang kami singgahi," ucapnya.
Tim ekspedisi tersebut terbagi menjadi dua yakni Tim Segara sebanyak enam orang dan Tim Nusa sebanyak empat orang. Mereka memulai ekspedisi pada tanggal 7 Agustus 2023 dari Labuan Bajo melewati sisi utara Flores menuju Flores Timur.
Baca juga: BPOLBF perkuat tata kelola kampung wisata Pajoreja di Nagekeo
Selanjutnya mereka mendayung pada sisi selatan Flores hingga tiba di Labuan Bajo pada hari Kamis sore. Mereka menuntaskan ekspedisi dalam 60 hari di pesisir Pulau Flores dengan jarak tempuh kurang lebih 1.057 kilo meter.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPOLBF siap perkenalkan Sea Kayak sebagai alternatif wisata Flores