Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalokasikan dan mendistribusikan sebanyak 160 ton beras bantuan kemiskinan ekstrem untuk 8.000 kepala keluarga, guna mengantisipasi terjadinya kekurangan pangan sebagai dampak kekeringan akibat El Nono.
"Pemerintah NTT sudah mendistribusikan beras kemiskinan ekstrem pada Agustus 2023 lalu untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan pangan akibat kekeringan yang dialami warga miskin di NTT," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur Yosef Rasi di Kupang, Selasa, (10/10/2023).
Yosef Rasi mengatakan hal itu terkait antisipasi yang dilakukan Pemerintah NTT terhadap kemungkinan terjadinya kekurangan pangan akibat kekeringan yang juga melanda NTT.
Menurut dia, setiap kabupaten/kota mendapat jatah 360-365 kepala keluarga penerima beras kemiskinan ekstrem 2023 dari Pemerintah Provinsi NTT, dengan bantun beras masing-masing 20 kg.
Ia menjelaskan pula penetapan sasaran penerima bantuan tersebut dilakukan pemerintah NTT berdasarkan Data Pensasaran Percepatan Penanganan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari BKKBN serta Balitbangda.
"Dinas Sosial kabupaten/kota yang melakukan seleksi lalu diusulkan kepada Pemerintah NTT untuk ditetapkan melalui SK gubernur sebagai penerima bantuan beras kemiskinan ekstrem," kata Yosef Rasi.
Dia menambahkan, semua beras bantuan kemiskinan ekstrem telah didistribusikan ke kabupaten/kota, dan sudah sampai kepada penerima bantuan.
Baca juga: Polres Mabar salurkan bantuan bagi korban kebakaran di Kuwus
"Kami berharap bantun beras kemiskinan ekstrem itu telah didistribusikan kepada warga yang sudah ditetapkan dalam keputusan gubernur," kata Yosef Rasi.
Baca juga: Bulog salurkan bantuan pangan bagi 16.140 warga Kota Kupang
Menurut dia lagi, apabila ke depan ada kebijakan untuk ditambah dengan uang, maka pola yang dilakukan melalui sistem padat karya, yakni masyarakat penerima bantuan dilibatkan dalam berbagai kegiatan proyek padat karya yang ada di daerah setempat sebelum menerima bantuan.
"Pemerintah NTT sudah mendistribusikan beras kemiskinan ekstrem pada Agustus 2023 lalu untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan pangan akibat kekeringan yang dialami warga miskin di NTT," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur Yosef Rasi di Kupang, Selasa, (10/10/2023).
Yosef Rasi mengatakan hal itu terkait antisipasi yang dilakukan Pemerintah NTT terhadap kemungkinan terjadinya kekurangan pangan akibat kekeringan yang juga melanda NTT.
Menurut dia, setiap kabupaten/kota mendapat jatah 360-365 kepala keluarga penerima beras kemiskinan ekstrem 2023 dari Pemerintah Provinsi NTT, dengan bantun beras masing-masing 20 kg.
Ia menjelaskan pula penetapan sasaran penerima bantuan tersebut dilakukan pemerintah NTT berdasarkan Data Pensasaran Percepatan Penanganan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari BKKBN serta Balitbangda.
"Dinas Sosial kabupaten/kota yang melakukan seleksi lalu diusulkan kepada Pemerintah NTT untuk ditetapkan melalui SK gubernur sebagai penerima bantuan beras kemiskinan ekstrem," kata Yosef Rasi.
Dia menambahkan, semua beras bantuan kemiskinan ekstrem telah didistribusikan ke kabupaten/kota, dan sudah sampai kepada penerima bantuan.
Baca juga: Polres Mabar salurkan bantuan bagi korban kebakaran di Kuwus
"Kami berharap bantun beras kemiskinan ekstrem itu telah didistribusikan kepada warga yang sudah ditetapkan dalam keputusan gubernur," kata Yosef Rasi.
Baca juga: Bulog salurkan bantuan pangan bagi 16.140 warga Kota Kupang
Menurut dia lagi, apabila ke depan ada kebijakan untuk ditambah dengan uang, maka pola yang dilakukan melalui sistem padat karya, yakni masyarakat penerima bantuan dilibatkan dalam berbagai kegiatan proyek padat karya yang ada di daerah setempat sebelum menerima bantuan.