Jakarta (ANTARA) - Sejumlah wilayah Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat pada Selasa, (31/10/2023) ini, menurut peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Situs BMKG, Selasa, menyatakan potensi hujan lebat berpotensi terjadi yakni di Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat.
BMKG mengemukakan, sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia barat Aceh, Kalimantan Barat bagian utara, dan Samudera Pasifik utara Papua yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi/konfluensi) memanjang di perairan dan Amudera Hindia barat Aceh, Selat Malaka, Laut Andaman, teluk Thailand, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur melewati Sabah hingga Laut China Selatan Utara Brunei dan Laut Sulu hingga laut China Selatan.
Selain itu, daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari pesisir Bengkulu hingga Sumatera Barat, perairan utara Filipina, Papua Barat hingga Maluku Utara dan Papua bagian tengah.
Kondisi itu, kata BMKG, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.
"Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan. Mulai dari hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es," katanya.
Baca juga: BMKG imbau masyarakat waspada cuaca ekstrem
Baca juga: Waspadai gelombang tinggi akibat siklon 99W
Situs BMKG, Selasa, menyatakan potensi hujan lebat berpotensi terjadi yakni di Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat.
BMKG mengemukakan, sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia barat Aceh, Kalimantan Barat bagian utara, dan Samudera Pasifik utara Papua yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi/konfluensi) memanjang di perairan dan Amudera Hindia barat Aceh, Selat Malaka, Laut Andaman, teluk Thailand, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur melewati Sabah hingga Laut China Selatan Utara Brunei dan Laut Sulu hingga laut China Selatan.
Selain itu, daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari pesisir Bengkulu hingga Sumatera Barat, perairan utara Filipina, Papua Barat hingga Maluku Utara dan Papua bagian tengah.
Kondisi itu, kata BMKG, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.
"Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan. Mulai dari hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es," katanya.
Baca juga: BMKG imbau masyarakat waspada cuaca ekstrem
Baca juga: Waspadai gelombang tinggi akibat siklon 99W