Kupang (ANTARA News NTT) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi mengatakan pemerintahannya akan menyiapkan calon pekerja migran untuk bekerja di Hongkong, karena banyak peluang kerja di negara tersebut.
Kepada wartawan di Kupang, Rabu (30/1), Wagub Nae Soi mengatakan beberapa waktu lalu telah berkunjung ke Hongkong dan bertemu dengan para tenaga kerja migran dari Nusa Tenggara Timur yang terhimpun dalam komunitas Flores, Sumba, Timor, Alor (Flobamora) di sana.
"Ada banyak peluang kerja di Hongkong, sehingga bisa diisi oleh anak-anak kita dari NTT," katanya dan menjelaskan selama berada di Hongkong, ia bertemu dengan para pekerja migran asal NTT bersama majikan dan agen penempatan tenaga kerja.
"Para majikan di sana mengaku lebih suka mempekerjakan tenaga kerja dari NTT karena dipercaya dan memiliki loyalitas yang tinggi dengan pekerjaannya," kata Wagub Nae Soi.
Atas dasar itu, pihaknya telah membuat nota kesepahaman (MoU) dengan para pelaku usaha di Hongkong untuk membangun kerja sama dengan NTT dalam hal pengiriman tenaga kerja.
Ia menjelaskan, Pemprov NTT saat ini masih menerapkan kebijakan moratorium pengiriman tenaga kerja dengan tujuan agar para calon pekerja migran dipersiapkan secara baik sebelum dikirim sebagai TKI di negeri orang.
"Ketika keterampilan para calon pekerja migran sudah terlatih dengan bagus melalui Balai Latihan Kerja (BLK) bertaraf internasional, baru dikirim ke luar negeri sebagai TKI, seperti ke Hongkong, dan tidak mau lagi dikirim ke Malaysia, karena banyak masalah," demikian Wagub Nae Soi.
Baca juga: Calon pekerja migran harus dilatih di NTT
Baca juga: Layanan terhadap pekerja migran asal NTT belum maksimal
Kepada wartawan di Kupang, Rabu (30/1), Wagub Nae Soi mengatakan beberapa waktu lalu telah berkunjung ke Hongkong dan bertemu dengan para tenaga kerja migran dari Nusa Tenggara Timur yang terhimpun dalam komunitas Flores, Sumba, Timor, Alor (Flobamora) di sana.
"Ada banyak peluang kerja di Hongkong, sehingga bisa diisi oleh anak-anak kita dari NTT," katanya dan menjelaskan selama berada di Hongkong, ia bertemu dengan para pekerja migran asal NTT bersama majikan dan agen penempatan tenaga kerja.
"Para majikan di sana mengaku lebih suka mempekerjakan tenaga kerja dari NTT karena dipercaya dan memiliki loyalitas yang tinggi dengan pekerjaannya," kata Wagub Nae Soi.
Atas dasar itu, pihaknya telah membuat nota kesepahaman (MoU) dengan para pelaku usaha di Hongkong untuk membangun kerja sama dengan NTT dalam hal pengiriman tenaga kerja.
Ia menjelaskan, Pemprov NTT saat ini masih menerapkan kebijakan moratorium pengiriman tenaga kerja dengan tujuan agar para calon pekerja migran dipersiapkan secara baik sebelum dikirim sebagai TKI di negeri orang.
"Ketika keterampilan para calon pekerja migran sudah terlatih dengan bagus melalui Balai Latihan Kerja (BLK) bertaraf internasional, baru dikirim ke luar negeri sebagai TKI, seperti ke Hongkong, dan tidak mau lagi dikirim ke Malaysia, karena banyak masalah," demikian Wagub Nae Soi.
Baca juga: Calon pekerja migran harus dilatih di NTT
Baca juga: Layanan terhadap pekerja migran asal NTT belum maksimal