Labuan Bajo (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo Kanwil Kemenkumham Nusa Tenggara Timur (NTT) telah melayani 1.482 permohonan pembuatan paspor baru dan penggantian buku selama Januari-Desember 2023.
"Ada 1.482 pemohon paspor yang kami layani, termasuk pembuatan baru sepanjang tahun 2023 di wilayah kerja kami," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo, Kanwil Kemenkumham NTT Jaya Mahendra ditemui di Labuan Bajo, Kamis, (11/1/2024).
Dia merinci permohonan paspor baru sebanyak 856 paspor dan paspor pengganti sebanyak 630 paspor. Lalu permohonan izin tinggal sebanyak 463, izin tinggal kunjungan sebanyak 324, izin tinggal terbatas sebanyak 126, izin tinggal tetap sebanyak 13 dan perpanjang visa on arrival (VoA) atau izin kunjungan bagi turis asing sebanyak 718.
"Lalu PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) yang kami hasilkan dalam setahun Rp4.480.950.000. Kami melebihi target tahun 2023, target kami dari Kemenkumham Rp1.3 miliar tapi bisa kami lampaui lebih dari 300 persen," jelasnya.
Dia menjelaskan biaya layanan keimigrasian diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2019 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
"Setiap tahun kami di triwulan terakhir membuat target kira-kira berapa PNBP yang diraih satu tahun ke depan berjalan dengan melihat proyeksi tahun-tahun sebelumnya seperti proyeksi penerbitan paspor, penerbitan izin tinggal ataupun perlintasan orang yang masuk ke wilayah Labuan Bajo baik yang langsung atau menggunakan kapal pesiar atau yacht," jelasnya.
Peningkatan layanan paspor hingga peningkatan PNBP, lanjut dia, tidak terlepas dari inovasi yang dilakukan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo yakni salah satunya bergabung dengan Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Ngada.
"Kami hadir satu bulan sekali tapi lima hari di sana, jadi masyarakat Ngada dan sekitarnya kalau mau buat paspor tidak perlu jauh-jauh ke sini, mereka cukup datang ke MPP di Kabupaten Ngada, kita melakukan pelayanan selama 5 hari kerja di sana Senin sampai Jumat di jam kantor. Kemudian cara pengambilan juga tidak perlu datang ke sini, karena kami gandeng Kantor Pos, jadi langsung kirim bila paspor telah jadi dan mereka sangat menghemat biaya menuju Labuan Bajo," jelasnya.
Baca juga: Imigrasi Labuan Bajo permudah pelayanan WNA lewat Si Cantik Curhat
Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo pada tahun 2024 akan melakukan kerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Manggarai untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat di kabupaten itu dan masyarakat kabupaten sekitar.
Baca juga: Imigrasi Labuan Bajo intensifkan edukasi pencegahan TPPO
Baca juga: Realisasi PNBP Imigrasi Labuan Bajo Agustus lampaui target 2023
Baca juga: Imigrasi Labuan Bajo membuka layanan penerbitan paspor di MPP Ngada
"Jadi wilayah kerja kami dari Labuan Bajo hingga Bajawa, Kabupaten Nagekeo ada semua, jadi tinggal masyarakat lihat di media sosial kami kira-kira ada pelayanan imigrasi tanggal berapa ni, informasi akan kami bagikan semua di media sosial kami. Sehingga masyarakat sekitar seperti di Nagekeo bisa merapat ke Bajawa, misalkan di Borong bisa merapat ke Ngada. Nah kalau di Ruteng masyarakat di Borong atau Cancar bisa ke Ruteng," katanya.
"Ada 1.482 pemohon paspor yang kami layani, termasuk pembuatan baru sepanjang tahun 2023 di wilayah kerja kami," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo, Kanwil Kemenkumham NTT Jaya Mahendra ditemui di Labuan Bajo, Kamis, (11/1/2024).
Dia merinci permohonan paspor baru sebanyak 856 paspor dan paspor pengganti sebanyak 630 paspor. Lalu permohonan izin tinggal sebanyak 463, izin tinggal kunjungan sebanyak 324, izin tinggal terbatas sebanyak 126, izin tinggal tetap sebanyak 13 dan perpanjang visa on arrival (VoA) atau izin kunjungan bagi turis asing sebanyak 718.
"Lalu PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) yang kami hasilkan dalam setahun Rp4.480.950.000. Kami melebihi target tahun 2023, target kami dari Kemenkumham Rp1.3 miliar tapi bisa kami lampaui lebih dari 300 persen," jelasnya.
Dia menjelaskan biaya layanan keimigrasian diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2019 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
"Setiap tahun kami di triwulan terakhir membuat target kira-kira berapa PNBP yang diraih satu tahun ke depan berjalan dengan melihat proyeksi tahun-tahun sebelumnya seperti proyeksi penerbitan paspor, penerbitan izin tinggal ataupun perlintasan orang yang masuk ke wilayah Labuan Bajo baik yang langsung atau menggunakan kapal pesiar atau yacht," jelasnya.
Peningkatan layanan paspor hingga peningkatan PNBP, lanjut dia, tidak terlepas dari inovasi yang dilakukan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo yakni salah satunya bergabung dengan Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Ngada.
"Kami hadir satu bulan sekali tapi lima hari di sana, jadi masyarakat Ngada dan sekitarnya kalau mau buat paspor tidak perlu jauh-jauh ke sini, mereka cukup datang ke MPP di Kabupaten Ngada, kita melakukan pelayanan selama 5 hari kerja di sana Senin sampai Jumat di jam kantor. Kemudian cara pengambilan juga tidak perlu datang ke sini, karena kami gandeng Kantor Pos, jadi langsung kirim bila paspor telah jadi dan mereka sangat menghemat biaya menuju Labuan Bajo," jelasnya.
Baca juga: Imigrasi Labuan Bajo permudah pelayanan WNA lewat Si Cantik Curhat
Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo pada tahun 2024 akan melakukan kerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Manggarai untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat di kabupaten itu dan masyarakat kabupaten sekitar.
Baca juga: Imigrasi Labuan Bajo intensifkan edukasi pencegahan TPPO
Baca juga: Realisasi PNBP Imigrasi Labuan Bajo Agustus lampaui target 2023
Baca juga: Imigrasi Labuan Bajo membuka layanan penerbitan paspor di MPP Ngada
"Jadi wilayah kerja kami dari Labuan Bajo hingga Bajawa, Kabupaten Nagekeo ada semua, jadi tinggal masyarakat lihat di media sosial kami kira-kira ada pelayanan imigrasi tanggal berapa ni, informasi akan kami bagikan semua di media sosial kami. Sehingga masyarakat sekitar seperti di Nagekeo bisa merapat ke Bajawa, misalkan di Borong bisa merapat ke Ngada. Nah kalau di Ruteng masyarakat di Borong atau Cancar bisa ke Ruteng," katanya.