Kupang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan pelaksanaan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk pilkada serentak 2024 di 22 kabupaten/kota telah selesai 100 persen.

"Kini kita cermati untuk memastikan data kita adalah data yang berkualitas," kata Kepala Divisi Perencanaan Data dan Infomasi (Rendatin) KPU NTT Lodowyk Fredrik di Kupang, Selasa, (23/7).

Dari laporan progres coklit yang telah dilakukan di 22 kabupaten/kota di NTT, tercatat jumlah pemilih yang sudah dilakukan coklit oleh 15.210 orang petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) sebanyak 3.971.240 orang.

Dia menyebutkan dalam rekap coklit itu pula terdapat 3.454.520 pemilih sesuai, kemudian sebanyak 318.367 pemilih baru, dan sebanyak 174.938 pemilih ubah, serta 341.782 pemilih tidak memenuhi syarat (TMS).

Lodowyk menyampaikan hasil coklit ini akan dirampungkan oleh panitia pemungutan suara (PPS) mulai tanggal 25-31 Juli 2024. Selanjutnya ada rangkaian pleno berjenjang baik di tingkat PPS, PPK, hingga kabupaten/kota untuk penetapan daftar pemilih sementara (DPS).

"Nantinya ada uji publik terhadap daftar pemilih sementara yang bisa ditanggapi langsung oleh masyarakat," ujarnya.

Setelah melewati proses uji publik, kata dia, kemudian data tersebut menjadi daftar pemilih sementara hasil perbaikan yang ditetapkan paling lambat pada 21 September di tingkat kabupaten menjadi daftar pemilih tetap (DPT).

Baca juga: KPU NTT catat pelaksanaan coklit tiga kabupaten sudah 100 persen

"Meskipun rekapan coklit telah mencapai 100 persen, KPU NTT tetap mengingatkan para pantarlih untuk mencermati data yang ada, dengan demikian, data yang dihasilkan merupakan data yang berkualitas untuk dimanfaatkan sesuai peruntukkan. Kita minta agar teman-teman pantarlih kembali mencermati data hasil coklit yang ada," ucapnya.

Baca juga: KPU NTT sebut baru 26 dari 65 caleg terpilih laporkan LHKPN

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024