Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) memberikan sertifikasi kompetensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di SMKN 2 Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
"Sertifikasi itu bertujuan untuk meningkatkan keahlian serta kredibilitas tenaga pendidik dan siswa dalam bidang energi baru terbarukan," kata Manager PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Timor, Ismanta dalam keterangan resmi yang diterima di Kupang, Selasa, (27/8).
PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Timor telah menjalankan program sertifikasi kompetensi EBT bagi 29 siswa dan 3 guru SMKN 2 Soe pada tahun 2024.
Program itu memberikan pengakuan formal atas kompetensi yang dimiliki serta memastikan bahwa peserta didik siap untuk menghadapi tantangan dan peluang dalam industri energi terbarukan.
Ismanta menyatakan kebanggaan atas dukungan PLN dalam memberikan solusi teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan pelatihan dan keterampilan di bidang pendidikan.
PLN juga berkomitmen untuk berkontribusi pada pengembangan energi terbarukan yang lebih luas di Indonesia.
"Salah satunya dari bidang pendidikan yang siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi pada pembangunan sektor energi yang berkelanjutan," ujar dia.
Selain pemberian sertifikasi, PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur juga memberikan bantuan simulator Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Simulator itu merupakan alat pelatihan canggih yang dirancang untuk memberikan pengalaman praktis tentang pengoperasian dan pengelolaan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan dan pemahaman yang mendalam tentang teknologi PLTMH dan PLTB.
"Selain itu juga dapat menambah keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan industri energi di masa depan," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Ajrun Karim.
PLN Unit Pelaksana Pembangkitan UPK Timor telah melakukan serah terima simulator PLTMH sebanyak dua unit dan PLTB sebanyak satu unit untuk SMKN 2 Soe.
Kepala SMKN 2 Soe, Nifron Karelistar Fallo menyampaikan, bantuan simulator dari PLN sangat berdampak untuk kemajuan pembelajaran Program Keahlian Teknik Energi Terbarukan yang ada di sekolah.
Menurutnya, pembelajaran jadi lebih terbantu pada peningkatan kompetensi guru dan siswa dalam hal energi baru terbarukan.
Selain itu, program sertifikasi juga memperkaya pengalaman belajar dan memberikan kepercayaan diri tambahan bagi siswa dan guru untuk terjun ke dunia profesional dengan bekal keahlian yang solid dan terakreditasi.
Guru Program Keahlian Teknik Energi Terbarukan SMKN 2 Soe, Nehemia Misa menambahkan, bantuan peralatan praktik dan sertifikasi dari PLN membantu siswa dan guru melaksanakan proses pembelajaran.
Baca juga: PLN NTT perkuat sinergi masyarakat lokal wujudkan energi bersih di Ende
Selain itu siswa terbantu dari segi biaya untuk mengikuti uji kompetensi karena biaya yang dibebankan kepada siswa telah dibantu oleh PLN.
Baca juga: PLN NTT dan Bank Sampah kumpulkan 391 kg sampah daur ulang
"Harapannya kami bisa memanfaatkan bantuan ini dengan baik dalam praktik di sekolah," kata seorang murid yang mengikuti program pelatihan dan sertifikasi bernama Sandi Benu.
"Sertifikasi itu bertujuan untuk meningkatkan keahlian serta kredibilitas tenaga pendidik dan siswa dalam bidang energi baru terbarukan," kata Manager PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Timor, Ismanta dalam keterangan resmi yang diterima di Kupang, Selasa, (27/8).
PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Timor telah menjalankan program sertifikasi kompetensi EBT bagi 29 siswa dan 3 guru SMKN 2 Soe pada tahun 2024.
Program itu memberikan pengakuan formal atas kompetensi yang dimiliki serta memastikan bahwa peserta didik siap untuk menghadapi tantangan dan peluang dalam industri energi terbarukan.
Ismanta menyatakan kebanggaan atas dukungan PLN dalam memberikan solusi teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan pelatihan dan keterampilan di bidang pendidikan.
PLN juga berkomitmen untuk berkontribusi pada pengembangan energi terbarukan yang lebih luas di Indonesia.
"Salah satunya dari bidang pendidikan yang siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi pada pembangunan sektor energi yang berkelanjutan," ujar dia.
Selain pemberian sertifikasi, PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur juga memberikan bantuan simulator Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Simulator itu merupakan alat pelatihan canggih yang dirancang untuk memberikan pengalaman praktis tentang pengoperasian dan pengelolaan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan dan pemahaman yang mendalam tentang teknologi PLTMH dan PLTB.
"Selain itu juga dapat menambah keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan industri energi di masa depan," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Ajrun Karim.
PLN Unit Pelaksana Pembangkitan UPK Timor telah melakukan serah terima simulator PLTMH sebanyak dua unit dan PLTB sebanyak satu unit untuk SMKN 2 Soe.
Kepala SMKN 2 Soe, Nifron Karelistar Fallo menyampaikan, bantuan simulator dari PLN sangat berdampak untuk kemajuan pembelajaran Program Keahlian Teknik Energi Terbarukan yang ada di sekolah.
Menurutnya, pembelajaran jadi lebih terbantu pada peningkatan kompetensi guru dan siswa dalam hal energi baru terbarukan.
Selain itu, program sertifikasi juga memperkaya pengalaman belajar dan memberikan kepercayaan diri tambahan bagi siswa dan guru untuk terjun ke dunia profesional dengan bekal keahlian yang solid dan terakreditasi.
Guru Program Keahlian Teknik Energi Terbarukan SMKN 2 Soe, Nehemia Misa menambahkan, bantuan peralatan praktik dan sertifikasi dari PLN membantu siswa dan guru melaksanakan proses pembelajaran.
Baca juga: PLN NTT perkuat sinergi masyarakat lokal wujudkan energi bersih di Ende
Selain itu siswa terbantu dari segi biaya untuk mengikuti uji kompetensi karena biaya yang dibebankan kepada siswa telah dibantu oleh PLN.
Baca juga: PLN NTT dan Bank Sampah kumpulkan 391 kg sampah daur ulang
"Harapannya kami bisa memanfaatkan bantuan ini dengan baik dalam praktik di sekolah," kata seorang murid yang mengikuti program pelatihan dan sertifikasi bernama Sandi Benu.