Kupang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur membagikan bantuan sosial kepada warga yang terdampak konflik antar dua desa di Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur sejak Senin (21/10), yang berdampak pada pembakaran puluhan rumah dan menimbulkan korban jiwa.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy kepada wartawan di Kupang, Selasa, (29/10) mengatakan bahwa sejumlah bantuan yang diberikan kepada masyarakat itu adalah berupa bantuan logistik.
“Ada ratusan bantuan yang masuk hasil donasi dari Gereja, Kemensos serta dari berbagai komunitas, Orang Muda Katolik, Sekolah serta beberapa pihak,” katanya.
Mantan Kapolres Timor Tengah Selatan (TTS) itu mengatakan bahwa bantuan sosial yang diberikan itu merupakan wujud nyata dukungan terhadap warga yang menghadapi kesulitan pascabentrokan yang melanda Desa Ile Pati dan Desa Bugalima.
Bantuan yang disalurkan meliputi paket sembako, pakaian, seragam sekolah, sabun, kasur, dan selimut, yang semuanya bertujuan untuk meringankan beban warga yang terdampak.
Dia menambahkan bahwa menyampaikan bahwa aksi ini juga dimaksudkan untuk memperkuat hubungan dengan masyarakat serta memberikan dukungan di masa sulit.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Polri selalu hadir di tengah masyarakat, terutama dalam situasi sulit seperti sekarang,” kata Kombes Pol. Ariasandy.
Selain bantuan logistik, personel BKO Polda NTT di Posko Kemanusiaan juga menyediakan berbagai layanan kemanusiaan tambahan, termasuk trauma healing bagi anak-anak yang terdampak konflik, pembagian 200 bungkus makanan siap saji, dan penyediaan air minum dengan Mobil Water Gen Dit Samapta Polda NTT.
Kegiatan sosial ini menunjukkan komitmen Polda NTT untuk terus hadir dan aktif membantu masyarakat dalam kondisi apa pun, baik sebagai pelindung keamanan maupun pemberi bantuan nyata.
Baca juga: Personel TNI-Polri bagikan ratusan makanan untuk warga di Adonara
Baca juga: Kemensos bantu Rp446,6 juta bagi korban konflik Adonara
Bantuan yang disalurkan diharapkan dapat meringankan beban warga Desa Bugalima dan memberi mereka kekuatan untuk bangkit dari dampak konflik yang terjadi.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy kepada wartawan di Kupang, Selasa, (29/10) mengatakan bahwa sejumlah bantuan yang diberikan kepada masyarakat itu adalah berupa bantuan logistik.
“Ada ratusan bantuan yang masuk hasil donasi dari Gereja, Kemensos serta dari berbagai komunitas, Orang Muda Katolik, Sekolah serta beberapa pihak,” katanya.
Mantan Kapolres Timor Tengah Selatan (TTS) itu mengatakan bahwa bantuan sosial yang diberikan itu merupakan wujud nyata dukungan terhadap warga yang menghadapi kesulitan pascabentrokan yang melanda Desa Ile Pati dan Desa Bugalima.
Bantuan yang disalurkan meliputi paket sembako, pakaian, seragam sekolah, sabun, kasur, dan selimut, yang semuanya bertujuan untuk meringankan beban warga yang terdampak.
Dia menambahkan bahwa menyampaikan bahwa aksi ini juga dimaksudkan untuk memperkuat hubungan dengan masyarakat serta memberikan dukungan di masa sulit.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Polri selalu hadir di tengah masyarakat, terutama dalam situasi sulit seperti sekarang,” kata Kombes Pol. Ariasandy.
Selain bantuan logistik, personel BKO Polda NTT di Posko Kemanusiaan juga menyediakan berbagai layanan kemanusiaan tambahan, termasuk trauma healing bagi anak-anak yang terdampak konflik, pembagian 200 bungkus makanan siap saji, dan penyediaan air minum dengan Mobil Water Gen Dit Samapta Polda NTT.
Kegiatan sosial ini menunjukkan komitmen Polda NTT untuk terus hadir dan aktif membantu masyarakat dalam kondisi apa pun, baik sebagai pelindung keamanan maupun pemberi bantuan nyata.
Baca juga: Personel TNI-Polri bagikan ratusan makanan untuk warga di Adonara
Baca juga: Kemensos bantu Rp446,6 juta bagi korban konflik Adonara
Bantuan yang disalurkan diharapkan dapat meringankan beban warga Desa Bugalima dan memberi mereka kekuatan untuk bangkit dari dampak konflik yang terjadi.