Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara (NTT) menyalurkan paket sembako tahap II kepada 488 pelaku usaha kecil dan pedagang kaki lima (PKL) di Kota Kupang.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang Alfred A Lakabela kepada wartawan di Kupang, Rabu, (30/10) mengatakan bahwa bantuan paket sembako yang diberikan itu merupakan bagian dari program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang.
“Jadi ini merupakan dana insentif daerah, memberikan bantuan langsung kepada pelaku usaha kecil dan pedagang kaki lima di enam kecamatan di Kota Kupang,” katanya.
Dia menjelaskan pemberian paket sembako itu dilakukan sebanyak tiga kali dengan jumlah penerima dilakukan secara bertahap juga.
Alfred menambahkan bahwa anggaran yang dikucurkan untuk paket bantuan sembako itu sebesar Rp429 jutaan dengan target 2.050 pelaku usaha kecil dan pedagang kaki lima.
Dia menambahkan bahwa penyaluran tahap pertama telah dilakukan pada Juli 2024 lalu dengan jumlah penerima mencapai 977 orang penerima manfaat.
“Untuk tahap terakhir atau tahap ketiga penyalurannya akan dilaksanakan pada pertengahan November 2024 mendatang,” ujar dia.
Penjabat Wali Kota Kupang Linus Lusi mengatakan bahwa kondisi ekonomi saat ini penuh tantangan, terutama akibat kenaikan harga atau inflasi yang kerap menekan ekonomi masyarakat kecil.
Inflasi yang terjadi menurutnya berdampak langsung pada usaha kecil dan pedagang kaki lima, seperti kenaikan harga bahan baku yang menyebabkan margin keuntungan berkurang, daya saing menurun dan resiko kegagalan usaha meningkat, yang tentunya menjadi tantangan yang serius bagi keberlangsungan usaha mereka.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Kupang meluncurkan berbagai terobosan untuk mengatasi situasi ini, salah satunya melalui penyaluran bantuan langsung bagi pelaku usaha kecil dan pedagang kaki lima.
“Kami berharap bantuan ini dapat memberikan dampak positif dalam menjaga stabilitas produksi dan persediaan barang, sehingga turut membantu menekan inflasi dari sektor usaha kecil,” ungkap Linus.
Baca juga: Polisi bagikan sembako kepada 177 jiwa korban konflik antardesa di Adonara
Baca juga: Satgas Pamtas RI-RDTL bagi sembako untuk warga perbatasan
Selain itu, Pemkot Kupang juga ingin memastikan bahwa kegiatan ekonomi para pelaku usaha kecil tetap berjalan dengan lancar, sehingga mereka dapat berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja informal serta menekan angka pengangguran di kota ini.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang Alfred A Lakabela kepada wartawan di Kupang, Rabu, (30/10) mengatakan bahwa bantuan paket sembako yang diberikan itu merupakan bagian dari program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang.
“Jadi ini merupakan dana insentif daerah, memberikan bantuan langsung kepada pelaku usaha kecil dan pedagang kaki lima di enam kecamatan di Kota Kupang,” katanya.
Dia menjelaskan pemberian paket sembako itu dilakukan sebanyak tiga kali dengan jumlah penerima dilakukan secara bertahap juga.
Alfred menambahkan bahwa anggaran yang dikucurkan untuk paket bantuan sembako itu sebesar Rp429 jutaan dengan target 2.050 pelaku usaha kecil dan pedagang kaki lima.
Dia menambahkan bahwa penyaluran tahap pertama telah dilakukan pada Juli 2024 lalu dengan jumlah penerima mencapai 977 orang penerima manfaat.
“Untuk tahap terakhir atau tahap ketiga penyalurannya akan dilaksanakan pada pertengahan November 2024 mendatang,” ujar dia.
Penjabat Wali Kota Kupang Linus Lusi mengatakan bahwa kondisi ekonomi saat ini penuh tantangan, terutama akibat kenaikan harga atau inflasi yang kerap menekan ekonomi masyarakat kecil.
Inflasi yang terjadi menurutnya berdampak langsung pada usaha kecil dan pedagang kaki lima, seperti kenaikan harga bahan baku yang menyebabkan margin keuntungan berkurang, daya saing menurun dan resiko kegagalan usaha meningkat, yang tentunya menjadi tantangan yang serius bagi keberlangsungan usaha mereka.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Kupang meluncurkan berbagai terobosan untuk mengatasi situasi ini, salah satunya melalui penyaluran bantuan langsung bagi pelaku usaha kecil dan pedagang kaki lima.
“Kami berharap bantuan ini dapat memberikan dampak positif dalam menjaga stabilitas produksi dan persediaan barang, sehingga turut membantu menekan inflasi dari sektor usaha kecil,” ungkap Linus.
Baca juga: Polisi bagikan sembako kepada 177 jiwa korban konflik antardesa di Adonara
Baca juga: Satgas Pamtas RI-RDTL bagi sembako untuk warga perbatasan
Selain itu, Pemkot Kupang juga ingin memastikan bahwa kegiatan ekonomi para pelaku usaha kecil tetap berjalan dengan lancar, sehingga mereka dapat berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja informal serta menekan angka pengangguran di kota ini.