Kupang, NTT (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur terpilih Melkianus Laka Lena menyebutkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi berbasis kepulauan itu perlu dengan memperbesar belanja publik.

"Jika kita salah belanja, maka ekonomi akan sulit bergerak, dan sebaliknya jika dilakukan dengan baik, maka perekonomian akan terdorong ke arah yang lebih baik, yang salah satunya dengan memperbesar belanja publik," katanya.

Menurut dia, di sela acara diskusi "Duduk Ba Omong", yang diselenggarakan Kantor Bank Indonesia Perwakilan Wilayah NTT, sekitar 80 persen perputaran ekonomi di NTT digerakkan oleh belanja pemerintah, sementara 20 persen berasal dari sektor swasta.

Hal itu berbanding terbalik dengan porsi di tingkat nasional.

"Kalau di nasional, ekonomi lebih banyak ditopang oleh swasta, sehingga kondisi ini membuat pengelola anggaran pemerintah menjadi faktor penentu utama dalam perkembangan ekonomi daerah," ujar dia.

Dia juga mengatakan kondisi ekonomi global saat ini sedang mengalami turbulensi yang dapat berdampak pada ekonomi nasional dan daerah.

Menurut Melki, kebijakan pemotongan anggaran yang dilakukan pemerintah pusat, mencapai ratusan triliun rupiah.

Karena itu, diharapkan dapat dialokasikan lebih efektif untuk program yang benar-benar berdampak bagi masyarakat.

Selain itu, dia juga menekankan tentang pentingnya hilirisasi produk lokal agar nilai tambah ekonomi dapat dinikmati di daerah.

Ia memastikan bahwa bahan mentah dari NTT tidak akan lagi dijual keluar dalam bentuk mentah, melainkan diolah di dalam daerah.


Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025