Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur meminta setiap kepala daerah khususnya di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan saat berkunjung ke lokasi wisata.
"Jadi terkait kasus di kawasan wisata Ratenggaro itu kami udah siapkan surat untuk dikirim ke Bupati SBD dan meminta agar menjaga kenyamanan wisatawan yang berwisata," kata Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Noldi Pellokila kepada ANTARA di Kupang, Selasa.
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan viralnya video yang menampilkan YouTuber sekaligus influencer JajagokelilingIndonesia saat berwisata ke desa wisata Ratenggaro yang kemudian dimintai uang masuk dengan nominal yang sangat tinggi.
Tak hanya itu, dalam video kedua mereka juga diadang oleh beberapa orang anak dan orang dewasa meminta uang ketika melewati jalan raya yang sudah diperbaiki oleh warga sekitar.
Merekapun berjanji untuk tidak kembali lagi ke lokasi wisata tersebut, karena sudah trauma dengan prilaku warga di daerah sekitar.
Noldi mengatakan bahwa kasus ini menjadi pembelajaran bagi setiap daerah yang memiliki desa wisata.
Noldi juga menanggapi tentang banyaknya Kabupaten di NTT yang sudah memiliki desa wisata, tetapi belum menetapkan statusnya sebagai desa wisata.
"Kalau ada desa wisata tentunya ada kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Nah Pokdarwis inilah yang akan mengelola desa wisata," ujar dia.
Mulai dari mengurus parkir, mengelola kawasan wisata, serta mengelola kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan yang berkunjung.
Disparekraf NTT, ujar dia, akan memfasilitasi seluruh dinas pariwisata seluruh kabupaten/kota di NTT untuk memberikan pembekalan serta segera menetapkan status desa wisata dan memfasilitasi pembentukan kelompok sadar wisata.
Sehingga hal ini mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti pungutan-pungutan di luar dari ketentuan.
Dia berharap agar kejadian tersebut tidak terulang lagi di daerah tersebut dan di daerah lain di NTT.