Kupang (Antara NTT) - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengandeng gereja dalam membantu mensosialisasikan upaya pemberantasan penularan penyakit demam berdarah (DBD).
Kepala Puskesmas Tarus, drg. Imelda Sudarmadji ditemui di Tarus, Senin (30/1) mengatakan, wilayah Kecamatan Kupang Tengah merupakan daerah endemis penyakit demam berdarah ketika terjadi peralihan musim seperti terjadi saat ini.
"Memang belum ada peningkatan kasus DBD. Sebagai daerah yang berbatasan dengan wilayah kota Kupang yang saat ini sudah terjadi peningkatan kasus DBD tentu perlu ada upaya antisipasi dengan mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,"tegasnya.
Puskesmas Tarus menurut dia, telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat di wilayah Kecamatan Tarus yang disampaikan melalui gereja serta Masjid agar warga memperhatikan kebersihan lingkungan selama musim hujan melalui pengurasan tempat air minum secara rutin, menguburkan kaleng-kaleng bekas yang berpotensi menjadi tempat bersarangnya nyamuk.
"Selain imbauan melalui gereja, petugas Puskesmas juga mendatangi rumah-rumah masyarakat untuk memberikan imbauan secara langsung. Daerah Tarus merupakan daerah persawahan yang terdapat banyak air, tentu memiliki potensi adanya kasus DBD," tegas Imelda Sudarmadji.
Ia mengatakan, selama terjadi peralihan musim di daerah ini belum ditemukan ada penderita DBD yang datang berobat ke Puskesmas Tarus.
"Belum ada pasien dengan gejala klinis menderita penyakit DBD,"tegasnya.
Kepala Puskesmas Tarus, drg. Imelda Sudarmadji ditemui di Tarus, Senin (30/1) mengatakan, wilayah Kecamatan Kupang Tengah merupakan daerah endemis penyakit demam berdarah ketika terjadi peralihan musim seperti terjadi saat ini.
"Memang belum ada peningkatan kasus DBD. Sebagai daerah yang berbatasan dengan wilayah kota Kupang yang saat ini sudah terjadi peningkatan kasus DBD tentu perlu ada upaya antisipasi dengan mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,"tegasnya.
Puskesmas Tarus menurut dia, telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat di wilayah Kecamatan Tarus yang disampaikan melalui gereja serta Masjid agar warga memperhatikan kebersihan lingkungan selama musim hujan melalui pengurasan tempat air minum secara rutin, menguburkan kaleng-kaleng bekas yang berpotensi menjadi tempat bersarangnya nyamuk.
"Selain imbauan melalui gereja, petugas Puskesmas juga mendatangi rumah-rumah masyarakat untuk memberikan imbauan secara langsung. Daerah Tarus merupakan daerah persawahan yang terdapat banyak air, tentu memiliki potensi adanya kasus DBD," tegas Imelda Sudarmadji.
Ia mengatakan, selama terjadi peralihan musim di daerah ini belum ditemukan ada penderita DBD yang datang berobat ke Puskesmas Tarus.
"Belum ada pasien dengan gejala klinis menderita penyakit DBD,"tegasnya.